Home » , » PERTENTANGAN SIFAT YESUS SEBAGAI TUHAN ALLAH DI DALAM PERJANJIAN BARU

PERTENTANGAN SIFAT YESUS SEBAGAI TUHAN ALLAH DI DALAM PERJANJIAN BARU

Written By Em Yahya on Rabu, 06 Maret 2013 | 06.36


Umat Kristen yang awam, kebanyakan percaya bahwa semua yang tertulis di dalam Alkitab merupakan tulisan-tulisan yang diilhamkan oleh Allah.

Benarkah seluruh isi kandungan yang tertulis di dalam Alkitab itu merupakan ilham dari Allah?

Apakah keyakinan umat Kristen itu adalah keyakinan yang benar?
Ataukah itu adalah kebodohan yang menyebabkan keyakinan yang sesat?

Mengenai hal ini, Dr. Groenen, Ofm, mengajar di beberapa sekolah seminari tinggi, seorang sarjana Kitab Suci dari Roma mengatakan bahwa isi kandungan kitab suci itu, khususnya di New Testament (Perjanjian Baru), adalah: “…karangan-karangan umat yang percaya
kepada-Nya…”.

Para ahli Kitab Suci tahu bahwa Alkitab hanyalah karangan-karangan umat zaman kapak yang sama sekali tidak menitik beratkan pentingnya pemahaman keimanan dengan berpedoman kepada apa yang diajarkan Yesus, melainkan keimanan mereka semata-mata menitikberatkan pada keyakinan bahwa Yesus adalah titisan Tuhan ke dunia.

Berangkat dari pengakuan Paulus tentang pengalaman yang dialaminya (tanpa disertai dengan statement tertulis yang mengukuhkan dari para saksi?), Paulus menuliskan di dalam pembukaan surat-surat khotbahnya bahwa dirinya adalah rasul Yesus Kristus (Rom 1:1, I Kor 1:1, II Kor 1:1, Gal 1:1, Ef 1:1, Kol 1:1, Tit 1:1, II Tim 1:1) yang dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah (Rom 1:1).
Benarkah semua ajaran Paulus yang tertulis di dalam Alkitab itu adalah ilham dari Allah?
Benarkah seperti yang dikatakannya bahwa Yesus adalah Tuhan?
Di dalam Alkitab (I Kor 4:9, 7:12, 7:40, II Kor 8:10, 11:5), Paulus dengan terus terang mengatakan bahwa bukan semua yang tersurat itu merupakan ilham Allah, melainkan sebagiannya adalah berasal dari pemikiran dan pendapat dirinya sendiri.

Berikut pertentangan sifat Yesus sebagai Tuhan Allah didalam Perjanjian Baru :

Pertentangan 1
a. Matius, fasal 3 ayat 17 “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’”
b. Matius, fasal 5 ayat 9 “Berbahagialah orang yang membawa damai, kerana mereka akan disebut anak-anak Allah.”

Ayat di atas bertentangan kerana yang disebut anak Allah tidak hanya Yesus tetapi semua orang yang mendamaikan manusia.
Pertentangan 2
a. Yohanes, fasal 14 ayat 9 “Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa” dan ayat 10, “tidak percayakah engkau, bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam Aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”
b. Yohanes, fasal 17 ayat 23 “Aku di dalam mereka itu, dan Engkau di dalam Aku; supaya mereka itu sempurna di dalam persekutuan.”

Kata “mereka” di ayat 23 adalah sahabat Yesus. Sedangkan yang dimaksud ‘dengan aku’ ialah Yesus.
Jadi frasa ‘Aku bersama mereka’ artinya Yesus beserta sahabat-sahabatnya.
Jadi Tuhan itu berserta Yesus dan para sahabatnya. Kalau umat Kristian percaya hal kesatuan Yesus dengan Bapa, maka umat Kristian pun harus percaya hal kesatuan Bapa itu dengan semua sahabat Yesus yang berjumlah 12 orang. Jadi bukan Yesus dan Roh Suci saja yang menjadi satu dengan Tuhan, melainkan harus ditambah 12 orang lagi. Ini namanya persatuan Tuhan atau Tuhan persatuan, dan bukan hanya Tri-Tunggal, tetapi 15 Tunggal. Jadi mana yang benar? Tiga menjadi Tunggal atau 15 menjadi Tunggal?
Pertentangan 3
(Tuhan Esa)
a. Yohanes, fasal 17 ayat 3 “Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.”

b. Ulangan, fasal 4 ayat 35, “Maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa tiadalah yang lain lagi.”

c. Markus, fasal 12 ayat 29, “Maka jawab Yesus kepadanya. Hukum yang terutama ialah: Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa.”

d. Ulangan, fasal 6 ayat 4, “Dengarlah, hai orang Israil: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa!”
Di ayat di atas menyebutkan Tuhan adalah Esa dan menyebut Yesus adalah Pesuruh Allah (Utusan/Rasul), bukan Tuhan.

Sedangkan di satu ayat menyebutkan Tuhan dengan Yesus menjadi satu, di ayat yang lain lima belas menjadi satu. Mana yang benar? Menurut pengakuan umat Kristian sendiri, suatu Kitab Suci yang kandungan ayat-ayatnya bertentangan antara satu dengan lainnya tentu sulit dipercayai kesuciannya, karena yang disebut suci itu bersih dari kekeliruan dan perselisihan.

Pertentangan 4
a. Yohanes, 10:30 “Aku dan Bapa itu satu adanya.”
b. Matius, fasal 27 ayat 46 “Maka sekira-kira pukul tiga itu berserulah Yesus dengan suara yang nyaring katanya: ‘Eli, Eli, lama sabaktani’, artinya: ‘Ya Tuhan, apakah sebabnya Engkau meninggalkan Aku’”

Berdasarkan seruan Yesus di ayat Matius 27:46 di atas, jelas bahwa Yesus tidak bersatu dengan Tuhan, yakni Tuhan meninggalkan Yesus. Mestinya kalau Tuhan menjadi satu dengan Yesus, di saat itulah saat yang tepat untuk menolong Yesus, tapi kenyataannya Tuhan tidak bersatu dengan Yesus sehingga Yesus sendiri perlu meminta tolong. Bolehkah dikatakan dengan sebutan “Tuhan Yesus” kalau menolong dirinya saja tidak mampu?

Pertentangan 5
a. Umat Kristian menyembah Yesus sebagai Tuhan.
b. Akan tetapi kenyataannya Yesus yang dikatakan bersatu dengan Tuhan mestinya tindakan-tindakan dan perbuatannya menyerupai perbuatan Tuhan. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian: Tuhan tidak tidur tetapi Yesus tidur; Tuhan tidak sakit tetapi Yesus sakit; Tuhan tidak makan tetapi Yesus makan; Tuhan tidak menyembah sesiapa pun tetapi Yesus menyembah Tuhan; Tuhan tidak mati tetapi Yesus mati.
Pertentangan 6
a. Umat Kristian menganggap salah satu sebab yang menyebabkan Yesus bersatu dengan Tuhan adalah kerana baginda mengetahui perkara yang ghaib.
b. Markus, fasal 13 ayat 31 dan 32 “Sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketika itu tidak diketahui oleh seorang pun, baik segala malaikat yang di surga pun tidak, anak itu pun tidak, hanyalah Bapa saja.”
Jelas bahawa dalam Alkitab sendiri tertulis yang Yesus sendiri mengaku tidak ada yang tahu bila berlakunya hari Kiamat, melainkan hanya Tuhan sendiri. Tegasnya Yesus sendiri tidak mengetahui waktu berlakunya hari Kiamat, yang termasuk suatu yang ghaib. Yang tidak tahu itu pasti bukan Tuhan, kerana Tuhan Maha Mengetahui.

Pertentangan 7
a. Galatia 2:20 “…namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.”
b. Yohannes 14:10 “Tiadakah engkau percaya bahwa aku ini di dalam Bapa, dan Bapa pun di dalam aku? Segala perkataan yang Aku ini katakan kepadamu, bukanlah Aku katakan dengan kehendak sendiri, melainkan Bapa itu yang tinggal di dalam Aku. Ia mengadakan segala perbuatan itu.”

Jika Yesus dikatakan Tuhan Anak karena kenyataannya bahawa “aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam aku”, maka bagaimana pula dengan Paulus, yang menyatakan bahwa Yesus di dalam dia dan dia di dalam Anak Allah (Yesus)?
Paulus mengaku bahwa dirinya bukan lagi Paulus tetapi sudah jelmaan Yesus/Mesias (

(Bandingkan pernyataan Paulus: “Kristus hidup di dalam aku, aku di DALAM ANAK ALLAH” dengan pernyataan Yesus: “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku”). Adakah Paulus itu Tuhan Cucu? Berarti sekarang sudah bertambah lagi satu Tuhannya umat kristen.
SOURCE : FAKTA ( FORUM ANTI KRISTENISASI DAN PEMURTADAN )

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Isi Post Dzul Kifayatain

Translate

Topics :
 
Support : emye Blogger Kertahayu | kanahayakoe | Shine_83
Copyright © 2013. Dzul Kifayatain_Tis'ah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger