Home » , » Bersama 'Ali Ibn Abi Thalib

Bersama 'Ali Ibn Abi Thalib

Written By Em Yahya on Minggu, 22 Desember 2013 | 09.18

Bersama 'Ali Ibn Abi Thalib
21 Desember 2013 pukul 9:29
Assalamu'alaikum,
Bagi yang mengerti tentang penulis buku ini, dan semua kandungan bukunya mengenai apa dan bagaimana, di mohon berkomentar. Termasuk berkomentar pada catatan ini, yang di kutip dari salah satu bukunya. Terimakasih sebelumnya. -->emye.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
                                      Bersama 'Ali Ibn Abi Thalib

RAHASIA Keagungan 'Ali ibn Abi Thalib ini adalah bahwa ia mencintai Allah dan Allah pun mencintainya.

Inilah puja-puji yang di susun bukan dengan kata-kata
Inilah kemuliaan yang berdesak-desakan di depan pintu.

  Ia sangat pemberani da mahir dalam seni memenggal "kepala-kepala" para penyembah berhala. Jika pedangnya telah terhunus ke kepala-kepala itu, beliau menikamnya berkali-kali karena di kepala-kepala itu terdapat paku-paku Lata dan 'Uzza yang terhunjam sangat keras.

Allahu Akbar, dengan pedangmu, kebenaran menjadi tinggi
Kelaliman dan kepalsuan kau sembelih bagaikan anak sapi.

  Beliau masuk Islam sewaktu masih kanak-kanak, ikut Perang Badar pada usia remaja, menjadi pemimpin umat pada usia dewasa, dan terbunuh pada usia senja. Kedamaian untukmu saat kau dibangkitkan hidup kembali.
  Beliau pemilik kata-kata yang indah, pengajar ungkapan-ungkapan yang fasih, dan penyusun kalimat-kalimat yang bercahaya. Takkan mencintainya kecuali orang Mu'min, takkan mmbencinya kecuali orang munafik, takkan menentangnya kecuali orang lalim, dan takkan mencercanya kecuali orang-orang kerdil dan rendah budi.

Keagunganmu di jaga di dalam tabut-tabut jiwa
Oleh orang-orang kuat, gagah dan terpercaya.

  Beliau memancung kepala al-Walid pada Perang Uhud, memenggal kepala 'Amru pada Perang Khandak, memotong kepala al-'Ash ibn Wa'il pada Hari al-Eurqan, merobek-robek panji kebatilan pada Perang Uhud, dan menghancurkan benteng musuh pada Perang Khaibar.

  'Ali terbebas dari kaum Rafidhah (Syi'ah) dan kaum Nashab. Kaum Rafidhah berlaku tidak adil kepadanya dan mengatakan beliau bodoh. Tapi Allah  telah membela beliau dari cercaan mereka dan pujian-Nya lebih baik daripada penghargaan mereka. Kaum Nashab menisbatkan pelbagai kejelekan kepadanya, menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, dan tidak mau melihat kebaikan-kebaikan itu apa adanya.
  Lalu, Kaum Ahlussunnah membantah pendapat-pendapat kaum Rafidhah tersebut dan menegakkan neraca keadilan di hadapan Ahli Nashab, maka beliau pun luhur di mata kebenaran, bintang-bintangnya berkilauan, dan saham-saham kebaikan pun meninggi.

  Para penyulut peperangan menikamnya di mihrab, sehingga beliau pun sujud kepada Allahsangat lama tanpa mengangkat lagi kepalanya. Lidahnya fasih dan apapun yang ada pada dirinya baik. Semoga engkau bahagia wahai Abul Hasan.

  Apa yang bisa di katakan? Beliau adalah sepupu Rasulullah, pedangnya yang selalu terhunus, dan suami puterinya Fatimah al-Batul. Putera-putera beliau adalah pembesar anak-anak dan paman beliau adalah pembesat syuhada'.

Engkaulah wali negara puja-puji
Engkaulah cahaya peradaban dan budayanya.

  Beliau menghancurkan tengkorak kaum musyrik, merobek-robek kulit orang-orang Yahudi, membungkam mulut para pembangkang, mengeluatkan penyakit-penyakit kaum Khawarij dengan pedang, membuyarkan poros fitnah tubuh bangsa, menghimpun persatuan bangsa pada saat krisis melanda, menutup lubang-lubang agama, dan mematahkan tombak orang-orang yang memusuhi agama.

  Beliau memiliki pelbagai cerita di dunia kepahlawanan, dan banyak piutang pada umat. Posisinya di sisi Sang Kekasih. Nabi Muhammad saw, sama dengan posisi Harun di sisi Musa. Beliau mencurahkan seluruh perhatiannya untuk agama. Beliau tidur ranjang sepupunya di malam Hijrah. Orang yang mencintai Muhammad pasti mencintai 'Ali, dan orang yang mencintai 'Ali, pasti mencintai Muhammad.

  Baju besinya pecah, maka beliau di nikahkan dengan dengan Fatimah. Pedangnya patah, maka diganti dengan Dail Faqqar. Gamisnya robek lalu beliau di sematkan mahkota, "Dia dicintai Allah dan Rasul-Nya.[*1] Beliau mengejar mengejar mati syahid pada Perang Badar. Tapi, di katakan padanya, mungkin itu akan kaudapat Perang Uhud, maka beliau mencarinya disana. Lalu di katakan padanya, mungkin itu akan kaudapat di Perang Hunain, maka beliau memburunya secepat angin disana. Tapi, syahadah tak kunjung datang, lalu dikatakan padanya, mungkin akan kaudapat di Perang Khaibar, maka beliau bergegas kesana. Namun, sesampainya disana, orang-orang mengatakan, musuh sudah pergi, maka beliaupun berkata, "Alangkah indahnya terbunuh di masjid."
  Para pembangkang itu membunuhnya. Semoga Allah membinasakan mereka. Mengapa mereka tidak bertanya mengenai pengetahuan kepadanya, karena obat ketidaktahuan adalah bertanya.

Kaulihat kekasih-kekasih tersungkur di rumah mereka
Cinta memang terkadang membunuh tanpa diqisas

  Kecerdasannya lebih cepat dari cahaya, lebih bergegas dari berita baik, dan lebih terang dari fajar. Beliau adalah Ulama. Bila di tanyakan makna-makna terdalam, beliau dapat menyelaminya, dan bila beliau menginginkan argumen, argumen pun di larang dengan rela. karena beliau adalah orang istimewa.
  Jiwanya takut mengejar dunia, maka perkakas rumahnya hanya tikar, kendi air, selimut dan nampan. Jiwanya rindu pada surga, maka beliapun membekalinya dengan iman, hijrah, jihad, dan mati syahid.

Keutamaan yang jelas bagaikan bintang
Berhiaskan agama, akhlak, dan kehormatan.

  Beliau tidak pernah lari dari perang, da bila menetakkan pedang pada orang kafir, kepala mereka pasti terbang.
Manusia terbagi menjadi dua kubu ekstrem dan satu kubu moderat dalam memandangnya. Ada yang terlalu melebih-lebihkan, dan ada yang terlalu mengurang-ngurangi. Ada yang sangat tinggi memuji dirinya hingga menyatakan beliau takkan melakukan kesalahan, dan ada yang sangat keras mencela hingga meragukan kesahihan iman beliau.

  Namun, beliau bukanlah semua itu. Beliau adalah sepupu Nabi yang ummi yag menerangi dunia. Beliau adalah alim serta mujtahid yang mumpuni dan kawakan. Beliau adalah Amirul Mukminin, dan beliau pantas mendapatkan semua keutamaan, betapapun tidak sukai orang yang tidak menyukainya.

  Beliau sangat berani sangat berani saat bertemu musuh, dan sangat terharu saat membaca ayat-ayat Al Qur'an, sangat jujur jika berbicara dan sangat menyenangkan jika tertawa.
  Salah satu bukti bahwa keberanian membanggakan adalah, 'Ali menjadi anak tunggalnya, bahwa dunia itu terhina adalah 'Ali tidak menyukainya, bahwa mimbar itu terpuji adalah 'Ali singanya, dan bahwa mati syahid itu istimewa adalah 'Ali meminangnya.

Bila ratapan dan kenangan untukmu menggunung
Itu karena pujian untukmu dahulu juga menggunung
     Aku akan terus menangisimu selama menetes air mata
     Bila ia mengering, cukuplah untukmu sedu sedan di dalam dada 

Bila kami terkenang 'Ali, kami menganggap murah harga dunia dan kammi merindukan mati syahid. Kebatilan marah jika mencintainya dan kebenaran murka jika kami membencinya.

  'Ali tipe manusia yang istimewa, genre kisah yang unik, dan sesuatu yang benar-benar spesial. Jika beliau berbicara, kata-katanya membara, penuh makna, dan jujur. Jika beliau menetakkan pedang, sabetannya mematikan dan menghabisi. Jika beliau menangis, air matanya hangat, penuh makna dan penuh nasihat. Dan jika belia tertawa, tawanya menarik, mempesona dan menawan.

  Beliau zuhud bila di hadapkan pada dunia, teguh jika di selubungi malapetaka, berani jika di datangi tentara, dan fasih jika di kerumuni massa.  
Aku mencintaimu ya 'Ali. Aku mencintai orang-orang yang mencintaimu. Wahai Abul Hasan, aku mencintaimu dengan cinta yang meluap-luap, dan cinta yang baik, seperti seharusnya cinta yang kau sukai, cinta yang setia seperti seharusnya kesetiaan, cinta yang sejati seperti seharusnya kesejatian yang kau harapkan. Aku mencintaimu sepenuh hatiku ya 'Ali.

  'Ali pergi menghadap Allah setelah tiga kali menceraikan dunia. Beliau tidak prnah rujuk dengan dunia, karena beliaulah yang meriwayatkan hadits, "Allah mengutuk al-muhallal  (orang-orang yang menikahi perempuan agar perempuan itu menjadi halal kembali bagi suaminya terdahulu), dan al-muhallal lahu (suaminya yang terdahulu itu yang menyuruh laki-laki lain menikahi isterinya tersebut dengan tujuan itu)". [**].

Beliau memakai baju Rasulullah saw dan memakai bajunya.

Sekiranya baju al-Musthafa saat kaukenakan punya pikiran
Pasti berpikir bahwa dikaulah pemilik yang sebenarnya
       Sekiranya dia bisa berkata saat dikau di berikan dan di pakaikan padanya
       Pasti dia berkata, "Benar, ini adalah ukuran lengan dan pundaknya."

Kelak, Allah akan mengikat Ibnu Muljam dengan tali dari api neraka karena ia telah mematahkan Sang Pedang Mustika.

[*1]Di ucapkan Rasulullah pada Perang Khaibar. Lihat Shahih al-Bukhari, hadits no. 2975, 2702, 4209; Shahih Muslim no. 2407.

[**]Musnad Ahmad, hadits no. 662, 673; Sunnah Abu Dawud, hadits no. 2076; Sunan at-Tirmidzi, hadits no. 1119; Sunan Ibnu Majah, hadits no. 1935.
--------------------------------------------------------

Source: Silahkan Terpesona karya Dr. A'id 'Abdullah al Qarni; halaman 153-157.
Nothing changes, just rearranges, for me, this time.

Share this article :

1 comments:

Isi Post Dzul Kifayatain

Translate

Topics :
 
Support : emye Blogger Kertahayu | kanahayakoe | Shine_83
Copyright © 2013. Dzul Kifayatain_Tis'ah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger