SIAPAKAH YESUS?
Written By Em Yahya on Rabu, 06 Maret 2013 | 06.52
Siapakah orang Kristen itu? Apakah mereka yang sekedar pergi ke gereja atau mereka yang mengikuti ajaran Yesus Kristus?
Secara sepintas memang keduanya nampak sama, namun dengan mempelajari Bible dansejarah berdirinya agama Kristen secara lebih seksama, keduanya akan nampak jelas perbedaanya.
Bukan hal yang aneh bahwa banyak orang Kristen yang belum pernah membaca Injil secara utuh, apalagi sejarah tentang berdirinya Kristen itu sendiri. Paling “paling kebanyakan mereka hanya akan pergi ke Gereja dan mendengarkan ceramah dari pemimpin lokal ataupun pendeta, tetapi tidak pernah menanyakan ataupun menyelidiki tentang kebenaran dari yang mereka kotbahkan. Bermacam-macam ajaran yang mereka terima hanya dipercaya apa adanya sebagai suatu hal yang benar,tanpa pernah menyelidiki atau mempelajari apakah hal itu memang berasal dari sumber Injil atau tidak.
Jika kita memulai Kriten sebagai suatu agama, kapan dimulainya serta siapa yang menemukan/ mengajarkan, maka kita akan menemukan beberapa fakta. Orang-orang pertama yang mempercayai serta menjadi pengikut Yesus adalah orang-orang Yahudi.. Yesus sendiri hidup sepenuhnya sebagai seorang Yahudi. Semua pengikut Yesus yang pertama dan selama 200 th mereka melakukan kebaktianya didalam Synegog. Bahkan Gereja pertama yang diketahui keberadanya baru dibangun pada tahun 232 AD, atau dua abad setelah Yesus wafat. Gereja tsb berada diDuraeuphrates 1# (The history of Christianity, a Lion handbook, page 76).
Sampai ahir wafatnya Yesus, Kristen sebagai suatu agama tidak pernah bebas dari agama Yahudi. Bahkan Yesus sendiri mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk mendirikan agama baru, tetapi dia datang untuk melengkapi profercy dari Kitab suci Yahudi (Perjanjian Lama)
” Jangan berfikir bahwa Aku datang untuk menhapuskan hukum yang ada, Aku datang bukan untuk menghancurkan, tetapi melengkapi” (Matius 5:17-18)
Doktrin-doktrin (ajaran-ajaran) yang menjadi dasar agama Kristen, seperti Trinitas, sama sekali tidak berasal dari Injil. Ajaran tentang keimanan kristen yang dipakai sampai abad ke 2 adalah:
” Aku beriman kepada Tuhan yang Maha Agung” (Articles of the Apostolic Creed, Theodore Zahn, p. 33-37) Kemudian antara th 180 dan 210 AD kata Bapa ditambahkan didepan kata Yang Maha Agung
Penambahan kata Bapa ini ditentang oleh banyak Bishops. Bishop Victor dan Zephysius yang serentak menentang penambahan kata Bapa tsb dan mengatakan bahwa merupakan suatu Dosa untuk menampah atau mengurangi sesuatu dari kitab suci. Pada saat itu Rohul Kudus masih diimani sebagai Malaikat yang berderajat tinggi, dan bukan sebagai salah satu kesatuan dengan Tuhan.
Arius sebagai seorang sesepuh yang dihormati, adalah merupakan salah seorang yang percaya bahwa kata Bapa adalah Tuhan, sedangkan kata Anak tidak mempunyai hak atau alamiah yang merupakan kualitas Keabadian, Kesucian dan Keagungan/Ketinggian. Dengan logika Arius sama saja mengatakan bahwa Yesus itu bukan Tuhan. Ada waktu dimana Yesus itu tidak ada, sehingga Yesus itu tidak abadi, dan karena Tuhan itu Abadi maka Yesus bukanlah Tuhan.. #4 (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 164).
Arius juga menjelaskan alasanya berdasarkan kitab suci : Yesus mengatakan :
“Bapaku lebih Besar dari pada aku “
“My Father is greater than I” #5 (John 14:28),
“Tidak ada seorang utusan yang lebih besar dari Yang Mengutusnya”
“No messenger is greater than the one who sent him” #6 (John 13:16)
Dengan demikian mempercayai bahwa Yesus itu sama dengan Tuhan merupakan penyangkalan terhadap kebenaran Injil itu sendiri.
Pemakaian konsep Trinitas hanya dilakukan setelah terjadinya oposisi/ perlawanan dari para Bishop yang tidak setuju, serta terjadinya Pertemuan akbar Nicaea pada th 325 AD. Pertemuan Nicaea menghasilkan suatu piagam atau pernyataan dengan mengesampingkan pendapat dan pandangan dari Arius, piagam ini dikenal dengan Piagam Nicaea.
(Bersambung ke bagian 2)
THE CREED OF NICAEA – Piagam Nicaea
(Bagian 2 dari 7 Tulisan – Siapakah Yesus ???)
“We believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from light, Very God from Very God”..” #7 (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 177).
Council tsb juga membuat keputusan untuk membakar semua gospel/versi Injil yang mengandung pertentangan dengan piagam diatas. Dengan keputusan yang demikian memiliki kitab yang memuat ajaran yang berbeda dengan yang telah disetujui oleh council merupakan tindakan yang melanggar hukum. Hasilnya adalah sebuah kesadisan maximum yang pernah terjadi pada umat manusia, pada tahun tahun itu jutaan umat Kristen dibantai dengan biadab, keji dan tanpa rasa perikemanusiaan oleh orang-orang pendukung Piagam Nicaea.
Untuk mengetahui implikasi lebih jauh dari Piagam tersebut, orang pasti akan bertanya dengan pertanyaan sbb:
Jika Yesus diciptakan dengan Zat yang sama dengan Zat Tuhan, seperti yang disebut dalam piagam, maka Yesus pasti juga Tuhan; dan jika Ia adalah Tuhan, apakah Ia merupakan Tuhan yang berbeda? Jika ya, maka berati ada dua Tuhan, tetapi Piagam tsb juga menyebutkan , Kita hanya percaya satu Tuhan. “We believe in one God” . Jika Yesus adalah tuhan yang sama dengan Tuhan, maka Dia pasti Tuhan itu sendiri. Kalau hal ini benar, bagaimana mungkin dia diturunkan (begotten), bukankah Tuhan itu abadi?
Dua kemungkinan diatas, yang mana kedua-duanya tidak masuk akal (Irasional), sangat bertentangan dengan Bible/ Injil.
Kemungkinan pertama, dimana Yesus adalah tuhan yang berbeda dengan Tuhan bertentangan dengan :
“The first of all the commandments is Hear, O Israel, the Lord our God is One.” #8 (Mark 12:29)
Kemungkinan kedua adalah bahwa Tuhan itu hanya satu dan datang ke dunia dalam bentuk manusia. Jika ini benar, dan karena Tuhan itu satu maka kita bisa menyimpulkan bahwa Tuhan dan Yesus itu Satu kesatuan bukan dua yang terpisah sendiri-sendiri, Namun hal ini tidak sesuai dengan banyak ayat Injil yang secara jelas menyebutkan bahwa Tuhan dan Yesus itu merupakan dua hal hidup yang berbeda.
Jika Tuhan turun ke Bumi sebagai manusia, orang tentu akan mengharapkan bahwa setelah mati dari kehidupanya di Bumi, dan ketika Dia pulang ke surga, Dia tentu akan menjadi satu bukan dua. Hal ini bertentangan dengan ayat di Injil:
“So then after the Lord had spoken unto them, he was received up into heaven, and sat on the right hand of God” #9 (Mark 16:19)
Ayat ini yang menyebutkan kejadian setelah Yesus diangkat ke surga, dengan jelas mengindikasikan bahwa Tuhan dan Yesus bukan satu yang sama, karena bagaimana mungkin Tuhan duduk di atas tangannya sendiri.
2- “”"”"and he often withdrew into the wilderness and prayed” #10 (Luke 5:16)
“And when he had sent the multitudes away, he went up on a mountain by himself to pray” #11 (Mathew 14:23)
Dua ayat diatas merupakan ayat yang sangat penting. Bagaimana mungkin Yesus itu Tuhan jika dia menyembah Tuhan seperti orang biasa. Kepada siapa dia berdoa?
Gereja bisa saja mengatakan bahwa Yesus hanya berdoa secara symbolis untuk mengajarkan bagaimana orang seharusnya berdoa. Namun argumen ini tidak bisa diterima karena kata “Wilderness” (tempat yang terpencil sunyi) dan kata “himself” (sendiri) menunjukkan waktu yang spesifik, bahwa Yesus melakukan berdoa sendirian. Dia tidak sedang melakukan pengajaran thd orang lain.
3- “and Jesus “”".for forty days in the wilderness was tempted by the devil” #12 (Luke 4:1)
Di dalam Injil juga bisa dibaca:
“God cannot be tempted by the devil” #13 (James 1:13)
Jika Tuhan tidak bisa kemasukan setan, dan Yesus kemasukan setan maka Yesus pasti bukan Tuhan.
4- Yesus sendiri menolak untuk disebut sebagai anak Tuhan pada beberapa kesempatan, Jesus himself refused to be called son of God on a number of occasions. Pada ayat yang tertulis dalam Injil dibawah ini, Yesus melarang orang yang memanggil dia sbg anak Tuhan, tetapi memilih dipanggil msbg seorang pembawa peringatan (Messiah).
“And devils came out of many, crying out and saying, “You are the son of God!” And he, rebuking them, did not allow them to speak, for they knew that he was the Messiah” #14 (Luke 4:41).
Penolakan Yesus untuk disebut sbg anak Tuhan dan memilih dipanggil sbg anak manusia biasa juga terjadi pada saat persidangan di Sanhedrian. Ketika dia ditanya bahwa dia mengklaim sbg anak Tuhan, dia menjawab:
“So you say. But I tell you this: from now you shall see the son of man seated at the right hand of God” #15 (Mathew 26:64) (in some Bibles the words “the words are yours” instead of “so you say”)
Pada banyak sekali kesempatan, Yeus memperkenalkan diri sbg seorang Nabi:
“A prophet is not without honour except in his home town and his own house” #16 (Mathew 13:57) (Mark 6:4) and (Luke 4:24) Seorang Nabi akan selalu dihormati, kecuali di Kota dan di Rumahnya sendiri.
Kita juga membaca:
“I must journey today, tomorrow and the day following for it cannot be that a prophet should perish outside of Jerusalem” #17 (Luke 13:33)
“This is the prophet Jesus” #18 (Mathew 21:11) ( Ini adalah seorang Nabi, Yesus)
Yesus juga mengatakan bahwa dia adalah utusan Tuhan:
“Whoever welcomes me welcomes the one who sent me. Whoever welcomes God”s messenger because he is God”s messenger will share in his reward.” #19 (Mathew 10:40)
“No messenger is greater than the one who sent him” #20 (John 13:16)
Pada ayat ini Yesus dengan jelas membedakan antara dirinya dan Yang mengutusnya. Perbedaan ini lagi dijelaskan pd ayat berikut
“And this is eternal life, that they may know you, the only true God, and Jesus Christ whom you have sent.” #21 (John 17:3)
Ayat ini dengan jelas menyebutkan tentang dua hal yang berbeda., dengan demikian mengatakan Yesus dan Tuhan itu satu sama dengan mengatakan bahwa ayat di Injil ini cuma bualan yang tidak ada artinya sama-sekali.
7- Di bagian-bagian lain di Injil, Yesus di katakan sebagai hamba Tuhan:
“Here is my servant whom I have chosen” #22 (Mathew 12:18)
“To you first, God having raised up His servant Jesus, sent him to bless you” #23 (The Acts 3:26).
Dua ayat diatas yang merupakan pelengkap Isaiah 42:1-4, menyatakan bahwa YESUS ADALAH HAMBA TUHAN dan BUKAN Tuhan itu sendiri.
Gereja biasanya mengatakan bahwa perkataan Nabi & Hamba hanya merupakan kata simbolis yang tidak bisa di telan atau diartikan sperti apa adanya. Argumen ini tentunya tidak apa-apa dan bisa diterima, asalkan diberlakukan untuk hal-hal penting yang lain.namun demikian kita bertanya, kenapa jika pd saat Injil menyebut “anak Tuhan” Gereja selalu memaksakan bahwa kalimat tsb harus diterima apa adanya!
Ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang Nabi, seorang utusan Tuhan dan bahkan hambanya Tuhan, merupakan bukti kuat bahwa Yesus adalah manusia biasa, kecuali kalau Injilnya sendiri salah.
Yesus tidak pernah berpikir bahwa dirinya itu sempurna, dia menyatakan sendiri hal ini, karena dia mengetahui bahwa yang sempurna itu hanya lah Tuhan
“Why do you call me good? No one is good but one, that is God.” #24 (Mark 10:18) (kenapa kamu katakan bahwa aku sempurna? Tidak ada seorangpun sempurna kecuali satu, yaitu Tuhan)
Kalimat ini jelas sekali bukan diucapkan oleh orang yang merasa dirinya sbg Tuhan yang datang ke dunia sebagai manusia, bahkan dikalimat tsb Yesus dengan tegas membuat perbedaan antara dirinya dan Tuhan.
9- Didalam Injil TIDAK ADA satupun ayat yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang turun ke dunia, bahwa dia sempurna atau bahwa dia harus disembah. Namun Yesus malah kebalikanya menyuruh orang untuk menyembah Tuhan yang ada di Surga.
“You shall worship the Lord your God, and him only you shall serve” #25 (Luke
4:8) (kamu semua seharusnya menyembah Yang Maha Kuasa, Tuhanmu, dan hanya kepada-Nya kamu harus mengabdi)
Apakah Yesus Tuhan yang datang ke dunia dan tidak menyadari dirinya sendiri? Yang jelas ajaran tentang ketuhanan Yesus tidak pernah diajarkan oleh Yesus itu sendiri dan tidak berasal dari Injil, tetapi diadopsi lama setelah Yesus meninggal dunia/wafat.
Sebagai tambahan terhadap bukti dari perjanjian baru yang menetang ketuhanan Yesus di atas, dapat pula dikemukakan bahwa ketuhanan Yesus merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan ajaran Messiah/ juru selamat yang ada di perjanjian lama.
Yesus adalah seorang yahudi yang hidup dan menyembah Tuhan sesuai dengan Hukumnya Musa. Yesus sendiri mengatakan:
“Think not that I am come to destroy the law, I am not come to destroy, but to fulfil” #26 (Mathew 5:17-18) (Jangan berfikir bahwa aku datang untuk mengganti hukum yang ada, aku datang tidak untuk menghancurkan tetapi untuk melengkapi)
Kata melengkapi ditujukan oleh Yeus terhadap Kitab sucinya orang Yahudi.kitab ini mengajarkan akan datangnya sang Messiah /Juru selamat, raja orang Yahudi. Kita tidak mendapatkan ajaran yang menyatakan akan datangnya Tuhan dalam bentuk manusia atau orang suci anak dari Tuhan. Semua ajaran menyatakan akan datangya Raja Yahudi bukan Tuhan.
(Bersambung ke bagian 3)
The “God Incarnate” concept
Konsep Reinkarnasi Tuhan (Bagian 3 dari 7 Tulisan – Siapakah Yesus ???)
Konsep reinkarnasi Tuhan yang datang kedunia sebagai seorang manusia, mungkin diterima oleh sebagian besar orang Kristen karena merupakan bayangan Tuhan yang nyata, konsep ini jauh lebih mudah untuk dimengerti daripada konsep Tuhan yang abstrak yang tidak mungkin bisa di lihat. Berfikir dengan konsep Tuhan sebagai manusia paling tidak bisa membantu untuk mendapatkan sesuatu untuk bergantung.
Konsep inkarnasi Tuhan ini bagaimana sempurnanya kelihatan di permukaan, pada kenyataanya tidak benar/konsisten secara filosofi ketuhanan karena alasan-alsan sbb:
Konsep Inkarnasi Tuhan merupakan kesalahan, karena konsep ini mengarahkan pendekatan manusia kepada Tuhannya hanya secara fisik.. Tujuan penurunan ayat adalah untuk memberi inspirasi agar manusia bisa mendekatkan diri secara bathin kepada Tuhannya, dan bukan Tuhan datang sendiri kedunia secara fisik untuk meyakinkan manusia.
Merupakan suatu ketidak adilan jika Tuhan harus datang sendiri hanya kepada seklompok manusia tertentu, sedangkan untuk manusia-manusia yang lain Tuhan hanya mengutus utusanya. Kita selalu diajarkan bahwa Tuhan mencintai semua orang tanpa membeda-bedakan, tetapi kenapa Tuhan harus menurunkan seseorang sebagai anugerah bagi sekelompok orang sedangkan yang lainya tidak?
Rencana global pengiriman utusan-utusan Tuhan ke dunia sepanjang sejarah adalah untuk memberi peringatan kepada manusia. Oleh karena itu turunya Tuhan kedunia dan menjelma sebagai seorang manusia mrp bentuk pengakomodasian kesalahan-kesalahan manusia dengan mengadakan perubahan rencana yang mendasar disisi Tuhan. Bahkan dengan mengadopsi perbuatan hanya untuk meng akomodasi keperluan manusia, merupakan tindakan yang menyebabkan Tuhan itu menjadi mempunyai sifat yang lemah.
Konsep Tuhan datang ke dunia dan mengalami penderitaan sendiri bertentangan dengan sifat Maha tinggi Tuhan itu sendiri. Alasan bahwa Tuhan sangat cinta kpd manusia shg Dia yang harus memikul penderitaan manusia karena kesalahanya, merupakan alasan yang sukar deterima, karena cinta Tuhan kpd manusia tdk berarti bertambah dengan Menukar penderitaan manusia kpd diri Tuhan itu sendiri. Konsep ini merupakan konsep ortodock dan tdk perlu, karena Cinta Tuhan kpd manusia sudah diberikan dengan sifatNya Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Konsep ini sama dengan seorang ayah yang karena cinta pd anaknya dan ingin memaafkan kesalahan anaknya mengatakan: anakku aku sangat mencintaimu, oleh karena kamu telah melakukan kesalahan terhadap diriku , maka aku akan memaafkan kamu dengan cara memukuli diriku sendiri”
Konsep Tuhan ber Inkarnasi, merupakan konsep yang bertentangan, karena orang yang diimajinasikan sebagai reinkarnasi tuhan yaitu Yesus, mempunyai dua sifat yang sangat bertolak belakang. Perbedaan ini antara dunia disini yaitu Bumi dengan Dunia sana”Surga” pertama dikemukakan oleh Plato. Ia menyatakan bahwa Dunia itu berubah, tdk sempurna dan terbatas, sedangkan Surga tidak. Konsep sama juga berlaku untuk perbandingan manusia dan Tuhan. . #27 (The Debate about Christ, Don Cuppit, p.25)
Pada konsep Yesus sebagai inkarnasi Tuhan, Yesus dianggap sebagai pemersatu dua kutub yang berbeda. Sebagai Tuhan dia adalah tidak terbatas, sempurna dan Maha kuasa, tetapi sebagai manusia dia adalah terbatas, tidak sempurna dan tidak Maha Kuasa. Karena Yesus itu satu orang, maka dia menyandang dua sifat berurutan yang bertentangan sebagai orang yang terbatas dan tak terbatas, tidak mampu mengatasi semua keinginan dan mampu mengatasi semua keinginan, tidak sempurna dan sempurna dst. Jika ajaran itu sendiri mengandung pertentangan didalamnya, maka konsep bahwa Tuhan Berinkarnasi menjadi Yesus, bukan cume sekedar salah, tetapi merupakan bentuk kebohongan yang besar.
Konsep Inkarnasi Tuhan menjadi Yesus sebagai juru selamat yang mengajarkan bahwa penebusan dosa hanya bisa dicapai jika mempercayai Yesus, juga merupakan konsep yang tidak adil, karena berarti orang yang hidup sebelum Yesus mirip orang-orang tidak beruntung yang tidak bisa ditebus dosanya.
7- Konsep Tuhan berinkarnasi menjadi Yeus bertentangan dengan ayat sebagai berikut:
“No man shall see me and live” #28 (Exodus 33:20) (Tdk seorangpun bisa melihatku dan hidup)
Jika Tuhan datang kedunia menjelma sebagai seorang manusia, terlihat oleh manusia, bisa diraba oleh manusia, maka ayat diatas harunya salah serta tidak ada mempunyai arti.
8- Konsep Yesus sebagai reinkarnasi Tuhan, juga mengundang pertanyaan serius tentang kemampuan Tuhan. Tuhan sebagai Yang Maha Sempurna, tidak pernah gagal dalam melakukan sesuatu. Dia hanya perlu mengatakan Jadi maka Jadilah. Dengan mengatakan Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia untuk membebaskan manusia dari dosa dan menjadikan semua orang-orang yang berdosa menjadi orang yang beriman, kita dengan segera akan mendapatkan delima baru:
Tak seorangpun menyangkal tentang ajaran yang dibawa Yesus untuk semua manusia, impact serta pengaruhnya dalam kehidupan manusia, ataupun kitab sucinya yang dibawanya dari Tuhan. Namun demikian kenyataanya sampai sekarang di dunia masih banyak orang yang tidak percaya pada Yesus. Esensi dari Kebebasan tuhan adalah berbeda dengan esensi dari kebebasan manusia, seperti yang ditulis Don Cupitt. #29 (The Debate about Christ, Don Cuppit, p. 19).
Tuhan disebut bebas/Kuasa esensinya bahwa Tuhan tidak pernah melakukan kegagalan dalam menjalankan keinginanya, Kemampuan-Nya tidak pernah sekalipun tertandingi, tergantung ataupun terbatasi. Jika Tuhan Berkata: Saya akan berinkarnasi dan menyelamatkan manusia, maka tidak ada sesuatu pun yang bisa menyetopnya. Kegagalan dalam bentuk apapun ataupun betapa kecilnyapun merupakan bentuk tidak konsistent yang bertentangan dengan sifat kesempurnaan Tuhan.
Lebih jauh Gereja mempunyai tiga lagi alasan untuk mendukung konsep “Yesus Anak Tuhan” yaitu:
1- Yesus diberkahi dengan Roh- Kudus atau Roh Suci.
2- The virgin birth / Kelahiran dari Sang Prawan
3- The nature of his miracles/ Sifat alam dari Mukjiyatnya
Injil memang dengan jelas mnyatakan bahwa Yeus diberkahi dengan Roh Kudus. Namun demikian Injil juga ternyata menyebutkan bahwa bukan cuma Yesus yang diberkahi dengan Roh Kudus, ayat berikut menyatakan bahwa John (Yahya) juga diberkahi dengan Roh Kudus:
“He will also be filled with the Holy Spirit.” #30 (Luke 1:15) (Dia juga diberkahi dengan Roh Kudus)
Kita juga di ajari hal yang sama tentang Zakaria , ayah Yahya yang lurus. Dia juga diberkahi dengan Roh Kudus
“filled with the Holy Spirit” #31 (Luke 1:67)
Sekarang marilah kita lihat apa arti sebenarnya dari Roh Kudus. Pada waktu 200 th pertama setelah Yesus wafat, ketika Konsep trinitas belum dipakai / diadopsi oleh Gereja, Roh Kudus masih dimengerti sebagai Malaikat yang berkedudukan tinggi, bukan sebagai salah satu unsur dari Tuhan. Definisi ini didukung oleh beberapa ayat didalam Injil . Ayat-ayat tsb antara lain adalah :
“Now the birth of Jesus Christ was as follows: After his mother Mary was betrothed to Joseph, before they came together, she was found with child of the Holy Spirit” #32 (Mathew 1:18)
Sekarang perhatikan ayat ini:
“Now in the sixth month the angel Gabriel was sent by God to a city of Galilee called Nazareth, to a virgin betrothed to a man called Joseph of the house of David. The virgin’s name was Mary.” #33 (Luke 1:26-27)
Dari dua ayat tsb kita mengetahui bahwa Roh Kudus dan Jibril merupakan dua hal yang sama.
Dengan demikian arti bahwa seseorang itu diberkahi dengan Roh Kudus sama dengan arti bahwa Tuhan menolong/mensuport orang tsb dengan Malaikat Jibril sebagai pelindungnya.
(Bersambung ke bagian 4)
Yesus Diberkahi oleh /dengan Roh Kudus.
(Bagian 4 dari 7 Tulisan – Siapakah Yesus ???)
The “Virgin Birth”
Gereja memakai konsep Kelahiran dari gadis sebagai upaya kuat untuk mendukung konsep “Anak Tuhan”. Ajaranya adalah: Karena Yesus tidak mempunyai ayah manusia, ayahnya pasti Tuhan di Surga, dengan demikian dia adalah anak tuhan”. Argumen sederhana untuk melawan tsb adalah mengemukakan argumen tentang Adam. Menurut Genesis, Adam tidak punya ayah atau ibu, sehingga dia adalah juga anak Tuhan. Dan memang Adam menurut Injil adalah Anak Tuhan:
“Adam the son of God” #34
(Adam Anak Tuhan) (Luke 3:38)
Dengan demikian karena kita keturunan Adam, apakah kita juga berhak disebut sebagai anak-anak Tuhan? Memang demikaian , kita semua adalah anak-anak Tuhan seperti disebut dalam Injil:
“Kita semua adalah anak-anak Tuhan” #35 (Romans 8:16)
“Kamu semua adalah anak dari Tuhan yang Hidup.” #36 (Hosea 1:10)
“Diberkahi bagi orang-orang yang membuat perdamaian dan mereka adalahg anak-anak Tuhan” #37 (Mathew 5:9)
“Mereka yang dituntun oleh Rohnya Tuhan adalah Anak-anak Tuhan” #38 (Romans 8:14)
Apakah Gereja masih akan menyangkal ajaran Yesus bahwa kita adalah anak-anak Tuhan? Dan jika demikian maka Yesus pun mengatakan hal itu:
“I ascend to my father and your father, to my God and your God.” #39 (John 20:17) (Aku naik kepada Bapa-ku dan Bapa-mu, Tuhan-ku dan Tuhan-mu) (Yahya 20:17)
Penyaliban.
Banyak riset telah dilakukan tentang penyalipan Yesus. Apakah yesus benar-benar di salib? Apakah Yesus mati di atas salib? Merupakan pertanyaan-pertanyaan penting yang perlu dijawab. Orang-orang kristen tradisional yang hanya mengikuti kepercayaan, mempercayai bahwa Yesus disalib dan mati untuk mengambil dosa-dosa kita. Memang Injil memberikan bukti kuat bahwa Yesus disalib, namun Injil juga memberikan bukti kuat bahwa Yesus tidak mati disalib.
Kita membaca di Injil bahwa setelah Yesus ditangkap, atau mungkin sesaat sebelum ditangkap, Yesus memanjatkan Doa secara serius kepada Tuhan untuk menyelamatkan dia dari kematian:
“In the days of his earthly life, he offered up prayers, with loud cries and tears to God who was able to save him from death” #47 (Hebrews 5:7) (Pada hari-hari terahir kehidupanya di Bumi, Dia berdo kepada Tuhanya yang telah menyelamatkan dia dari kematian, sambil menagis keras dan mencucurkan air mata.)
Ayat ini merupakan ayat yang sangat penting yang menyatakan bahwa, begitu mendengar doanya Yesus, Tuhan lalu menyelamatkan dia dari kematian. Dengan kata lain Yesus tidak mati di atas salib. Gereja bisa saja mengatakan bahwa doa tsb di panjatkan Yesus kepada Tuhan semesta alam di dalam kuburan sebelum dia dibangkitkan. Namun hal ini bertentangan dengan kalimat “kehidupanya di bumi”. Kalimat ini menunjukan kehidupanya di muka bumi bukan mati di dalam kuburan.
Kesimpulan yang sama bisa ditarik dari kalimat terkenal di Psalms:
“Tuhanku-Tuhanku, mengapa engkau melupakan aku? Sejak Aku engkau jadikan dengan dilahirkan dari rahim ibuku. Engkau selalu menjadi Tuhanku, Janganlah Engkau menjauhiku karena bahaya telah mendekatiku, karena tidak ada seorangpun yang akan menolong. Karena aku telah dikelilingi anjing-anjing, karena orang-orang yang jahat telah mengepungku, tetapi Engkau, o Tuhan janganlah engkau tinggalkan aku “” Engkau telah menjawab do’a ku(Psalms 22)
Kalimat Engkau telah menjawab do’aku menunjukan bahwa Tuhan telah menolong Yesus dari kematian.
Ayat-ayat lain menyatakan bahwa Tuhan telah mengangkat Nyawa/Rohnya Yesus sebelum penyaliban dilaukan, shg yang disalib oleh pasukan Roma tidak lebih cuma jasad yang tidak bernyawa (seperti dlm keadaan koma sebelum mati) Pandangan yang menunjukan Tuhan maha penyayang ini di dukung oleh ayat-ayat lain sbb:
“Tetapi Engkau, Tuhan kasihanilah aku, dan angkatlah aku keatas, shg aku bisa mebalasnya “. Musuh-musuhku tidak menguasai aku”(Psalms 41:10-11)
kalimat angkatlah aku keatas shg musuhku tidak menguasai aku juga mendukung pernyataan bahwa Yesus diangkat keatas sebelum musuhnya menguasai dirinya.
Bukti lain yang menguatkan pandangan ini adalah ditemukanya sebuah Guci dari tanah merah pd th 1945 oleh seorang petani Mesir di desa “Nag Hammadi”, yang berisi 13 gulungan papyrus yang berisi tulisan apa yang sekarang terkenal dengan Injil Thomas. Arti penting dari Injil ini karena Injil ini bebas dari revisi dan sensor dari Orang-orang/Pemerintah Roma ortodox. Dalam cuplikan berikut Yesus berbicara sbg orang pertama:
(Aku tidak menyerah kepada mereka seperti yang mereka rencanakan “.. dan tidak pula aku mati secara sungguh-sungguh tetapi cuma nampaknya saja, biarkan aku dipermalukan oleh mereka “.. karena kematianku yang mereka sangka , sesungguhnya mereka dalam kesalahan dan dalam kebutaan, karena mereka sering mengirim orangya kekematian “.. ini bukan kasus yang seperti itu) ” #50 (The Holy blood and the Holy Grail, Baigent, Leigh and Lincoln p. 403)
Kalimat “aku tidak mati sungguh-sungguh” membenarkan bahwa Roh/Nyawa Yesus diangkat sebelum Yesus disalib.
Disisi lain, Injil Barnabas, bukan seperti 4 Injil lainya yang terkenal (Mathius, markus, Lukas dan Yohanes), merupakan Injil yang ditulis oleh orang yang hidup semasa nabi Isa /Yesus masih hidup. Barnabas dinyatakan dalam Injil dengan kalimat:
“Barnabas was a good man, full of the Holy Spirit and faith.” #51 (The Acts
11:24) (Barnabas adalah orang yang baik, penuh dengan iman dan Roh Kudus)
Yang menarik disini, walaupun Injil barnabas ini menyokong pendapat bahwa Yesus tidak mati di atas Salib, namun mengungkapkan interprestasi lain. Menurut Injil ini terjadi penggantian dimana Yudas di dimripkan seperti Yesus olah Tuhan, sehingga dia yang di tahan dan kemudian di salib oleh Orang Roma.
Di awal th 1907, terjemahan Injil Barnabas dlm bahasa Inggris di terbitkan oleh Oxford University Press, namun secara misterius semua cetakan terjemahan Injil ini menghilang dipasaran. Sekarang Injil Barnabas ini hanya tersisa dua buku yang satu tersimpan di British Museum dan yang satu di Perpustakaan Congress di Woshington.
Pentingnya perbedaan kata Rising/Kenaikan dan Resuraction/Kebangkitan:
Kenaikan Yesus bisa terjadi sewaktu Yesus masih hidup, shg dia diselamatkan, sedangkan kebangkitan , kita menemukan, bahwa tidak mungkin terjadi sebelum Yesus wafat terlebuh dahulu. Dari sudut pandang semua ayat yang menyatakan tentang kenaikan Yesus dan diselamatkanya dari kematian, bukti ini lebih menguatkan bahwa kenaikan Yesus oleh Tuhan adalah dalam keadaan hidup dengan maksud untuk menyelamatkan dari kematian.
(Bersambung ke bagian 5)
Paus ” sang Koruptor ajaran Kristen
(Bagian 5 dari 7 Tulisan – Siapakah Yesus ???)
Konsep “kebangkitan Yesus” didalam Injil tdk dianggap sehingga kejadian yang unik, sehingga kejadian ini tidak bisa dijadikan bukti untuk menguatkan ketuhanan Yesus.
“And the graves were open; and many bodies of the Saints who had fallen asleep were raised, and coming out of the graves after his resurrection, they went into the holy city and appeared to many.” #52 (Mathew 27:52-53) (Dan kubur-kubur itu dibuka; dan mayat-mayat dari murid murid yang tertidur itu bangkit dan keluar dari kuburan setelah dibangkitkan, mereka lalu pergi ke kota dan terlihat oleh orang banyak)
Konsep dari kebangkitan sebenarnya diperkenalkan oleh Paus yang tidak pernah melihat Yesus waktu hidup. “Remember that Jesus Christ of the seed of David was raised from the dead according to my gospel.” #53 (2 Timothy 2:8) (Ingat bahwa Yesus Kristus anak dari david dibangkitkan dari kematianya menurut Injil ku)
Paus lah yang juga mula-mula menyatakan bahwa Yesus itu anak Tuhan:
“Immediately he (Paul) preached the Christ in the synagogues, that he is the son of God.” #54 (The Acts 9:20) (Kemudian dengan segera dia (Paus) mengajarkan Kristus di synegog-synegog, bahwa dia adalah anak Tuhan)
Agama kristen sekarang sebagian besar merupakan ajaran dari Paus bukan ajaran Yesus. Kebebasan yang dimiliki Paus dalam mengubah ajaran Yesus sesungguhnya sangat mengkhawatirkan. Konsep tentang kebangkitan dan ketuhanan Yesus adalah salah satu ajaran utama yang ajarkan oleh Paus . Sedangkan hal-hal penting lain yang dianggab Suci oleh orang yahudi sayangnya justru di hapuskan oleh Paus. Perhatikan hal berikut:
“God said to Abraham, “You must agree to keep the covenant with me, both you and your descendants in future generations. You and your descendants must agree to circumcise every male among you”"”" every male who is not circumcised will no longer be considered one of my people, because he has not kept the covenant with me.” #55 (Genesis 17:9-14) (Tuhan mengatakan kepada Ibrahim, Kamu harus setuju untuk menjaga perjanjian denganKu, kamu dan keturunan-keturunanmu generasi yang akan datang. Kamu dan keturunan-keturunanmu harus setuju untuk melakukan Sunat bagi setiap laki-laki diantaramu”"Setiap laki-laki yang tidak disunat tidak akan diakui sebagai pengikutku, karena dia sudah tidak menepati perjanjian denganku)
Pertama, Paus dengan mudah menyepelekan tentang sunat, yang dianggap ritual suci oleh orang Yahudi:
“Whether or not a man is circumcised means nothing” #56 (1 Corinthians 7:19) (Disunat atau tidak, lelaki itu sama saja (tidak mempunyai arti apa-apa)
Kemudian, Paus secara terbuka menentang praktik itu:
“I, Paul, tell you that if you allow yourself to be circumcised, it means that Christ is of no use to you at all” #57 (Galatians 5:2) (Saya, Paus, mengingatkan kamu jika kamu merelakan dirimu untuk disunat, itu berarti bahwa Kristus tidak berguna untukmu sama sekali)
Tidak mempunyai nilai sama sekali bahwa Yesus sendiri sebenarnya disunat.
Mungkin Paus menganggap dirinya sebagai utusan atau orangnya Tuhan, namun beberapa dari kalimanya sendiri menentang bahwa dia seorang yang punya intregritas:
“I robbed other Churches, taking wages from them to minister to you.” #58 (2 Corinthians 11:8) (aku merampok gereja-gereja, mengambil upah dari mereka untuk menolong kamu)
“What I am saying now is not what the Lord would want me to say; in this manner of boasting I am really talking like a fool.” #59 (2 Corinthians 11:17) (yang aku katakan sekarang adalah bukan yang Tuhan kehendaki saya untuk mengatakanya, dengan sikap yang kuat ini saya sesungguhnya bicara seperti orang culun/bego/idiot)
“For you gladly tolerate anyone who comes to you and preaches a different Jesus.” #60 (2 Corinthians 11:4) (karena kamu dengan senang mentoleransi orang yang datang dan mengajarkan tentang Yesus yang berbeda/lain)
Sedihnya kalimat-kalimat itu sekarang menjadi landasan terbesar dari ajaran Kristen.
Paus mengajarkan, bahwa untuk menjadi orang Kristen yang baik tidak perlu mengikuti hukum-hukum Musa, dan malah ini menjadi satu-satunya syarat agar dosa-dosanya bisa diampuni (iman penebus dosa)
Jika itu masalahnya, kita mungkin bertanya, lalu apa gunanya Yesus menghabiskan hidupnya yang terbaik untuk mengajarkan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan untuk bisa memasuki kerajaan surga? Ide naiv yang mengatakan cukup percaya pd Yesus dan otomatis akan mendapatkan tempat di surga adalah bertentangan dengan ajaran Yesus itu sendiri.
“Not everyone who calls me Lord will enter the kingdom of heaven, but only those who do what God in heaven wants them to do.” #61 (Mathew 7:21) (Tidak semua orang yang memanggilku tuhan akan memasuki surga, tetapi cuma mereka yang mengerjakan apa-apa yang Tuhan disurga mengharuskan mereka untuk mengerjakanya)
Ini juga bertentangan dengan ajaran di Perjsanjian Lama dan Baru:
Perjanjian Lama:
“Also to you O Lord, belong mercy; for you render to each one according to his work.” #62 (Psalms 62:12) (Juga kepadaMu oh Tuhan, cinta kasih dimiliki, kepadamu pembalasan akan dilakukan pd seeorang sesuai dengan apa yang dikerjakan)
“And will he not render to each man according to his deeds?” #63 (Proverbs
24:12) (apakah dia tidak akan memberi balasan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatanya?) “The righteousness of the righteous shall be upon himself, and the wickedness of the wicked shall be upon himself.” #64 (Ezekiel 18:20)
Perjanjian Baru:
“Each of us shall give an account of himself to God.” #65 (Romans 14:12) (Setiap orang akan mempertanggung jwabkan dirinya sendiri kepada Tuhan)
“Each one will receive his own reward according to his own labour.” #66 (1 Corinthians 3:8) (Setiap orang akan menerima ganjaran sesuai dengan perbuatanya sendiri)
Ayat-ayat ini mnyatakan bahwa iman saja tidak cukup , tetapi ganjaran juga sangat tergantung dari pekerjaan, amal, kejujuran serta perbuatan.
Yang paling mengejutkan, bahwa dua ayat terahir (dari Roman dan Corintian), adalah merupakan kalimat dari Paus sendiri. Ini menunjukan bahwa paus tidak cuma menentang ajaran Yesus tetapi juga ajaranya sendiri.
Paus menyatakan bahwa ajaranya merupakan ajaran yang diturunkan secara langsung dari Yesus melalui sebuah visi. Ini tentunya menimbulkan pertanyaan penting sbb:
Apakah ajaran serta ayat yang diajarkan oleh Yesus itu tidak lengkap, Apakah dia harus melengkapinya setelah mati lewat orang lain? Yesus hidup dan menjalani hidupnya sepanjang hayat dan mengikuti hukum Musa, bahkan dia selalu memelihara , dia datang bukan untuk mengubah hukum yang sudah ada)
“Think not that I am come to destroy the law, I am not come to destroy, but to fulfil” #67 (The Bible, Mathew 5:17-18)
Dilain sisi, Paus membawa ajaran yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus dan bertentangan dengan hukum/ajaran Musa.
Pertentangan ini membuat kita harus memilih satu diantara dua, karena tidak mungkin dua-duanya benar. Tentunya tanpa perlu dikatakan bahwa ajaran Yesuslah yang benar , dan siapa saja yang sungguh-sungguh percaya akan Yesus tentu akan mengikuti ajaranya, bukan ajaran Paus yang nonsense.
Karena perbedaan besar antara ajaran suci yang dibawa Yesus dengan inovasi korup yang dibawa Paus, maka ada benarnya jika Paus disebut oleh Heinz Zehmt sebagai ” Sang Koruptor dari Injilnya Yesus” #68 (The Jesus Report, Johannes Lehman, p. 126), sementara Werde menyebut Paus sebagai “Penemu kedua AJARAN Kristen” #69 (Ibid. p.127).
Tuduhan terhadap Paus yang dinyatakan Injil adalah sbb:
“This man is trying to persuade people to worship God in a way that is against the law.” #70 (The Acts 18:13) (Orang ini mencoba untuk membujuk orang-orang dalam menyembah Tuhan dengan cara yang bertentangan dengan Ajaran yang benar)
Tuduhan serius ini tidak bisa di abaikan begitu saja, mengingat peryataan Yesus:
“Think not that I am come to destroy the law, I am not come to destroy, but to fulfil” (jangan berfikir aku datang untuk menghancurkan hukum yang ada, aku datang bukan untuk merusak, tetapi untuk menyempurnakan)
Yesus hidup sepanjang hayatnya sebagai seorang Yahudi, dia sering ceramah disynegog-synegog, dan pengajaran kristen pada awalnya semua memakai synegog-synegog tsb. Tidak ada satupun bukti yang tertulis didalam Iinjil yang menunjukkan bahwa Yesus menganggab dirinya sebai penemu agama baru.
Pengajaran dasar setelah Yesus wafat masih mengikuti hukum/ajaran Yahudi. Kita mengetahui sbg contoh bahwa Simon Peter (Petrus) waktu berceramah setelah Yesus wafat masih mengatakan dirinya seorang Yahudi yang mengikuti agama Yahudi.
“I need not tell you that a Jew is forbidden by his religion to associate with one of another race.” #71 (The Acts 10:28) (Saya tidak perlu mengatakan bahwa seorang Yahudi itu dilarang untuk bergaul dengan orang selain Yahudi).
Selanjutnya setelah wafatnya Yesus, ketika agama Kristen baru ditemukan dan diselewengkan dari ajaran Yesus yang benar,Paus, Barnabas dan pengikutnya diusir dari synegog-synegog karena mereka dituduh telah meracuni serta menyalahkan ajaran yang benar.
“But the Jews “”"” raised up persecution against Paul and Barnabas, and expelled them from their region.” #72 (The Acts 13:50) (Tetapi orang-orang Yahudi “. Menghukum Paus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerahnya)
Perlu diingat bahwa waktu itu Barnabas masih melakukan perjalanan dan pengajaran dengan Paus, namun ahirnya mereka berpisah setelah Paus menyimpang dari Injil yang asli.
Ajaran tentang Kebangkitan yang merupakan ajaran baru yang diajarkan Paus, kemudian ajaran ini ditentang disetiap synegog.
“And they took him (Paul) to the Areopagus saying: May we know what this new doctrine is of which you speak?” #73 (The Acts 17:19) (Dan mereka membawa Paus kepada Areopagus dan mengatakan, Bolehkah kita tau tentang doktrin baru yag kamu ajarkan itu?)
(Bersambung ke bagian 6)
Tentang Trinitas.
(Bagian 6 dari 7 tulisan — Siapakah Yesus ??)
Tentang trinitas ini kita telah mengetahui bahwa tidak ada kata-kata tentang Trinitas di dalam Injil dan tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Dengan pengetahuan ini, maka kita menjadi sangat heran kenapa konsep ini justru menjadi dasar yang sangat kuat di dalam ajaran Kristen sekarang ini. Jika menjadi seorang Kriasten berarti harus berpegang teguh thd ajaran Yesus, maka memegang teguh prinsip Trinitas yang sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Yesus, tentunya bukan merupakan orang kristen yang sebenarnya.
Memang didalam Injil disebutkan tentang Bapa, Anak dan Roh Kudus seperti didalam Injil King James yang ditulis th 1611:
“For there are three that bear witness in heaven, the Father, the Word and the Holy Spirit and those three are one. And there are three that bear witness on earth; the Spirit the water and the blood, and these three agree as one.” #74 (First Epistle of John 5:7-8) (Mereka bertiga yang bersumpah di Surga, Bapa, Kalimatnya, dan Roh Kudus dan mereka bertiga adalah satu. Dan mereka bertiga yang bersumpah di muka Bumi, Roh air dan Darah, dan ketiganya setuju bahwa mereka adalah satu)
Namun demikian, kalimat: (Mereka bertiga yang bersumpah di Surga, Bapa, Kalimatnya, dan Roh Kudus dan mereka bertiga adalah satu” telah dihilangkan di Versi standard yang direvisi th 1952 dan 1971, serta di Injil-Injil lain seperti terbitan yang punya tambahan di dalam huruf yunani.
Ayat yang sama dalam Injil berbunyi:
“And it is the spirit who bears witness, because the spirit is truth. For there are three that bear witness, the spirit and the water and the blood, and the three are in agreement.” #75 (The American Standard Bible, First Epistle of John
5:7-8)
Di Injil Lain ayat yang sama:
“For there are three witness bearers, the spirit and the water and the blood, and the three are in agreement.” #76 (New World Translation of the Holy Scripture, First Epistle of John 5:7-8)
Lebih jauh, Konsep Trinitas menawarkan hal yang sangat tidak masuk akal ketika membicarakan Bapa sebagai sang pencipta, Anak sebagai Penebus dosa dan Roh sebagai sang Spirit as Sanctifier!Konsep tidak masuk akal ini yang membawa kita kpd kepercayaan bahwa Tuhan itu tiga dengan masing-masing fungsinya, tentunya sangat bertentangan dengan konsep bahwa Tuhan itu satu yang kekal tiada bandingya..
Konsep Trinitas dirumuskan oleh Athanasius (seorang yang keblinger dari Alexandria Mesir) #77 (The History of Christianity, a Lion Handbook, p.172-177). Rumusan ini kemudian diterima pd pertemuan Nicaea th 325 AD atau tiga abad setelah wafatnya Yesus. Sehingga tidak aneh jika Paganisme roma berpengaruh besar pd ajaran ini yaituTiga kesatuan Tuhan. (the Triune God). Hari Sabath yang jatuh jhari sabtu diganti hari Minggu, Kelahiran Anak-Tuhan yang bernama Mithra pd tgl 25 Desember dikenalkan sebagai hari lahirnya Yesus. Serta banyak ajaran tradisi yang kemudian di transfer menjadi ajaran Kristen, seperti penggunaan Lilin, incense and garlands. Tradisi-tradisi ini pada awalnya ditentang oleh Gereja karena merupakan simbol dari tradisi Jahiliah, namun sekarang hal ini menjadi hal yang lumrah.
Tradisi jahiliah yang diadopsi sebagai ajaran Kristen dan dsangat bertentangan dengan Injil adalah pengambilan pohon yang dihiasi untuk perayaan Natal. Didalam Injil disebutkan:
“For the customs of the people are in vain; for one cutteth a tree from the forest “”"they decorate it with silver and Gold.” # 78 (Jeremiah 10:2-5)
Itulah beberapa konsep yang diadopsi ke agama Kristen dari tradisi jahiliah Roma, yang sama sekali tidak mempunyai dasar dari Injil.
Apakah Konsep Ketuhan Yesus merupakan penyelesaian Politik?
Untuk menganalisa alasan kenapa Gereja mau mengadopsi kosep ketuhanan Yesus pd waktu itu yaitu sesudah wafatnya Yesus, sementara semua Kitab menyatakan dengan tegas bahwa Yeus adalah seorang Nabi seperti yang diterangkan diatas, dan bahkan Yesus sendiri tidak pernah mengklaim ketuhanan itu sendiri, orang akan berpikir :
Pada waktu itu Gereja mempunyai tugas ganda . yang pertama sebagai lembaga yang menyediakan bimbingan keagamaan dan sebagai tempat orang untuk melaksanakan peribadatan. Dan yang kedua, Gereja terlibat dalam pemerintahan dan pengaturan tnegara. Agama dan politik waktu itu merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Seseorang yang berani menentang Gereja akan dengan kejam dihum.
Gereja sudah sangat menyadari tentang sejarah Israel, mengetahui bahwa banyak Nabi telah diturunkan dan berahir serta dilupakan orang. Gereja juga menyadari bahwa inti ajaran keimanan adalah figure dariYesus , maka untuk menjaga keberadaanya Gereja harus menjaga hubunganya dengan Yesus. Dengan demikian garansi agar Yesus tidak terlupakan shg Gereja tetap berkuasa, maka diciptakan konsep tentang Ketuhanan Yesus, karena sebagai seorang Nabi saja mungkin bisa dilupakan, tetapi sebagai tuhan tentu tidak pernak akan terlupakan. Sehingga jika Yesus diangkat sebagai figure tuhan, Gereja tentu tidak pernah akan kehilangan pengaruh dan authoritasnya.
Ketuhanan Yesus diadopsi bersamaan dengan konsep Trinitas yang merupakan bentuk rekonsiliasi dengan Penguasa Roma. Namun demikian jika ditanyakan bagaimana mungkin Tuhan itu satu tapi tiga atau sebaliknya, atau bagaimana mungkin Tuhan sebg Bapa dan sebagai anak pada waktu yang bersamaan, Gereja akan menjawab : “Percaya saja (beriman saja), itulah misterinya”. (“Just have faith!” and “That is the mystery of it!” Atau “Tutuplah matamu dan ikuti aku.”
Tidak perduli apakah itu masuk akal atau tidak selama kamu percaya apa yang mereka katakan. Tetapi tentu saja apapun konsepnya, jika berisi tentang sesuatu yang misterius dan tidak rasional , pasti mengandung suatu kesalahan pada intinya, karena kebenaran tidak pernah tidak masuk akal.
Secara sejarah, konsep Trinitas merupakan bentuk penyelewengan kitab suci, tidak bisa dipertanggungjawabkan secara filosofi, dan juga secara matematik merupakan konsep yang tidak bisa dimengerti dan salah.
Ajaran lain yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus adalah ajaran tentang Dosa Asal. Menurut konsep ini kita semua harus memikul dosa yang dilakukan Adam . Dengan demikian kita semua terlahir dengan dosa bawaan yang harus kita tanggung. Ajaran ini yang mengklaim bahwa bayi yang baru lahir juga telah membawa dosa, bertentangan dengan ayat-ayat dlm injil tersebut diatas, yang menyatakan dengan tegas bahwa setiap orang bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan sendiri dan perbuatanya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang akan menaggung dosa orang lain. Lebih parah lagi ajaran ini bertentangan dengan kalimat Yesus yang tertuang pd ayat berikut:
“Let the children come to me, and do not forbid them; for of such is the kingdom of heaven.” #94 (Mathew 19:14)
Karena di surga tidak ada dosa , dengan demikian anak-anak merupakan kerajaan surga, maka kita mengetahui bahwa anak-anak itu bebas dari segala macam dosa.
Ajaran tsb tidak pernah diajarkan oleh Yesus, tetapi merupakan tambahan ajaran yang dilakukan setelah Yesus wafat, dengan demikian hal ini menyebabkan suatu delima thd orang kristen yang mencoba melakukan reconsiliasi thd penerimaanya thd Perjanjian lama dan penolakanya thd Judaism (Ajaran agama Yahudi). Hal ini menjadi lebih terbukti jika kita mengikuti pertanyaan sbb:
Bagaimana mungkin Tuhan yang Tunggal spt disebut di Perjanjian lama tiba-tiba pd konsep Trinitas menjadi tiga tetapi satu?
Apakah Tuhan memang tiga tetapi satu sperti konsep itu ?, jika demikian kenapa pengetahuan semacam ini tidak pernah diajarkan kpd orang-orang Israel (Yahudi)? Bukankah didalam Perjanjian-lama diceritakan tentang Para Nabi dengan semua Kitab Sucinya yang berasal dari tuhan? Kenapa semua Nabi tsb selalu mengajarkan bahwa Tuhan itu Satu (Tunggal)? Apakah konsep Trinitas (Tiga tetapi satu) itu merupakan ajaran rahasia yang kemudian dengan tiba-tiba dimunculkan kepermukaan?.Barangkali karena pertanyaan-pertanyaan ini tidak pernah terjawab secara memuaskan, maka kita jangan heran jika mendapatkan Gereja-Gereja (di barat) sekarang ini selalu dalam keadaan kosong . Jangan heran jika gereja juga dituduh mempunyai kepercayaan ganda (Double think) yang oleh George Orwell kepercayaan ganda ini diterjemahkan sebagai::
(Kepercayaan ganda (double think) adalah kekuatan untuk meyakini dua macam kepercayaan yang bertentangan sekaligus, dan menerima kedua-duanya). #95 ( “1984″, George Orwell, page 220)
Akar masalah dari kepercayaan ganda ini adalah mempercayai konsep Trinitas (Tiga tetapi satu) dan KeEsaan Tuhan secara bersamaan. Kasus lain yang merupakan bukti dari kepercayaan ganda terlihat pd Artikel ke VII dari 39 artikal Church of England yang menyatakan : “Perjanjian Lama tidak bertentangan dengan Perjanjian Baru” . Namun demikian seperti yang telah diterangkan diatas, banyak konsep yang tertulis pd surat-surat Paus bertentangan dengan Perjanjian Lama. yang harus ditekankan disini tetapi adalah fakta bahwa ajaran-ajaran Yesus itu tidak ada yang bertentangan dengan apa yang ada di perjanjian Lama. Bahkan Yesus sendiri menyatakan:
“Think not that I am come to destroy the law, I am not come to destroy, but to fulfil” #96 (The Bible, Mathew 5:17-18)
Berdasarkan fakta diatas, maka bukan hal yang aneh jika banyak ilmuwan (scholars ) terkemuka yang secara terang-terangan menentang konsep ganda seperti Trinitas. Kelompok ilmiwan kristen yang lebeih dikenal sebagai Kelompok “Unitarians” hanya mempercayai konsep Ke Esaan Tuhan, dan menentang penggunaan kata “Anak”. Kelompok ilmuwan ini antara lain adalah Iranaeus, Diodorus, Lucian and Arius.
Iranaeus (130-200 A. D.), yang dihukum mati pd th 200 A. D., secara sengit menentang Paus yang menyuntikan filosofi Pagan (jahiliah) dan Platonic kedalam ajaran Kristen .
Lucian yang karena kepercayaanya juga dengan sadis dihukum mati pd th 312 A. D. menentang tendensi pengartian Kitab Suci dengan memakai simbol-simbol dan mitos-mitos. Dia hanya percaya bahwa Yesus adalah lebih rendah dari Tuhan.
Arius (250-336), murid besar Lucian, merupakan pengeritik besar dari Gereja Pauline.
Ajaran “Unitarian” kristen ini terus berkembang dan dilanjutkan ilmuwan-ilmuwan beasr ternama . Dalam Catatan sejarahnya, Sir Isaac Newton (1642-1727) memberikan pernyataan thd konsep trinitas sbb:
“Let them make good sense of it who are able. For my part I can make none.” #97 (Biarkan mereka menerima ajaran itu bagi yang bisa, untuk ku aku tidak bisa melakukan itu) (Anti-Trinitarian Biographies III, A. Wallace, page 428)
Joseph Priestly (1733-1804), sang penemu oxyangen, juga menentang Trinitas dan menyatakan bahwa Yesus adalah seorang manusia biasa.. Para ilmuwan lain yang mengikuti jejak ini termasuk Milton (1608-1674), William Channing (1780-1842) , serta John Locke (1632-1704).
Gereja bukanlah konsep yang didirikan oleh Yesus. Beliau tidak pernah sekalipun membangun konsep hirarcy tentang Pastur atau Pendeta, yang bertindak sebagai mediator antara manusia dan Tuhan. Tetapi Gereja sekarang mengajarkan kpd pengikutnya bahwa penebusan dosanya akan diterima jika mereka melakukan apa yang Gereja katakan saperti itu . Dari mana Gereja mendapatkan Autoritas ini? Penolakan tentang berlakunya otoritas Gereja itu sekarang ini terjadi dengan sekala yang luar biasa besarnya melebihi penolakan thd Gereja yang pernah terjadi sebelumnya. Titik tolaknya terjadi th 1755 dimana saat itu terjadi gempa bumi di Lisbon yang menewaskan ratusan orang kristen yang sedang mengikuti misa di Gereja, bersamaan dengan lahirnya zaman baru yang disebut “The Age of Reason”. Kejadian ini telah menjadikan konsep “Penebusan dosa atau penyelamatan (salvation) mengalami penyerangan tidak percaya yang begitu dahsyat #98 (The Case against God, Gerald Priestly, page 16)
(Bersambung ke bagian 7)
Apakah Konsep Ketuhan Yesus merupakan penyelesaian Politik?
(Bagian terakihr dari Siapakah Yesus ? — habis)
George Harrison dari Beatles memberikan ringkasan tentang penolakan itu dg kalimat yg sangat manis
“When you”re young you get taken to Church by your parents and you get pushed into religion at school. They”re trying to put something into your mind. Obviously because nobody goes to Church and nobody believes in God. Why? Because they haven”t interpreted the Bible as it was intended. You”re taught just to have faith, you don”t have to worry about it, just believe what we are telling you.” #99 (Christianity on Trial, Colin Chapman, page 37). (Ketika kamu masih kecil, kamu dibawa ke Gereja oleh orang tuamu, dan dipaksa melakukan kegiatan agama disekolah. Mereka berusaha mencekoki sesuatu kedalam otakmu. Tentu saja karena tdk ada seorangpun yg mau pergi ke Gereja dan mau mempercayai Tuhan. Kenapa? Karena mereka tdk mengitrepestasikan Injil sebagaiman seharusnya. Kamu hanya diajari hanya untuk beriman, Kamu tdk perlu khawatir tentang hal itu, Percaya saja apa yg kita katakan kepadamu).
Dg kalimat ini George Harrison sungguh telah membuka fenomena yg sangat serius. Banyak orang yg sekarang meninggalkan gereja serta agamanya, lebih dikarenakan adanya kesalahan sengaja didalam penterjemahan seperti yg digambarkan George Harrison daripada penyangkalan adanya Tuhan. Pengkultusan Yesus, konsep yg diadopsi gereja yg tdk pernah diajarkan oleh Yesus, juga menjadi penyebab utama kenapa orang Yahudi menolak percaya Yesus sbg seorang Mesiah (Juru selamat) yg telah dibicarakan pd kitab-kitab sucinya yg lalu. Pada Kitab perjanjian lama sang Juru selamat dan sang Raja Yahudi adalah seorang Nabi yg dikirim kepada orang Israel. Dia adalah seorang nabi berurutan dg Nabi-nabi sebelumnya. Ajaran asli yg belum terkorupsi memang merefleksinya kenyataan ini. Hal ini tdk berbeda dg ajaran Ibrahim, Musa dan David (“.). Tetapi sayangnya ajaran terkorupsi yg diajarkan Gereja sekarang, yg lebih banyak merupakan ajaran Paus daripada Yesus, telah menjadikan orang Kristen terisolasi dari ajaran theology Yahudi. Trinitas, Inkarnasi(Penitisan) Tuhan kpd manusia, Kebangkitan dan penebusan dosa, serta doktrin-doktrin korup lainya, telah menjauhkan ajaran kristen dari aliran ajaran utama Kitab-kitab suci Yahudi.
Seorang filosouf ternama yang ateis Sir Ayer mengatakan :
“Christianity is based on the notion of vicarious atonement which shocks me not only intellectually but morally. If I have a child I don”t punish his brother for what he did, and that is exactly what Christianity is based upon.”
Sir Ayer proceeds to show distaste for God’s massacre of the Jews throughout the Old Testament then he adds:
“Here you have your deity who did all this, and then he said suddenly, “People are behaving badly, I am going to transform myself into a human being and suffer vicariously. Sins have to be atoned for by a “sacrificial lamb”. So Christ is supposed to atone for the sins that other people committed. The whole thing is not only intellectually contemptible but thoroughly outrageous.” #100 (The Case against God, Gerald Priestland, page 18).
Karena lemahnya argumen dari doktrin-doktrin Kristen tsb, maka tdk aneh jika ajaran Kristen selalu berubah-ubah dalam menghadapi tantangan baru.
T. S. Elliot merangkumkan ini dengan kalimat yang sangat indah :
“Christianity is always adapting itself into something which can be believed.” #101 (The Myth of God Incarnate, edited by John Hick, page IX). (Agama kristen selalu beradaptasi mengubah dirinya sendiri thd sesuatu yang bisa dipercaya)
Sebagai kesimpulan, kiranya cukup jelas bahwa Yesus yang sesungguhnya seperti diterangkan oleh Injil, juga yang disebut sbg Yesus yang sesuai dengan sejarah, adalah hal yang sangat berbeda dengan ajaran salah yang diajarkan oleh Gereja. Tdk pernah diterangkan didalam Injil bahwa Yesus adalah bentuk inkarnasi Tuhan di dunia. Tidak pernah juga disebutkan didalam Injil bahwa Yesus mengklaim bahwa hanya lewat Dia satu-satunya jalan kebenaran. Tdk pernah juga ada bukti disebutkan dalam Injil tentang ajaran penebusan dosa , seperti juga bukti tentang ajaran yesus / kepercayaan tentang ketuhananya sendiri.
Ahirnya, sebagai penutup kita lihat kalimat Yesus yang ditujukan kepada orang-orang yang tidak menyembah Tuhan, namun justru memberhalakan serta menyembah dirinya
“Tidak ada seorangpun yang memanggilku sbg tuhan akan masuk kedalam kerajaan Surga, kecuali mereka-mereka yang mengerjakan apa yang Tuhan kehendaki untuk mengerjakanya. Ketika hari Kiamat datang, banyak orang akan memanggilku, tuhan,tuhan! Dengan namamu kita berbicara Kalimat Tuhan. Kemudian aku (Yesus) akan berkata kepada mereka: Aku tidak pernah mengenalmu, pergi dari hadapanku hai orang sesat!” (mathius &:21-23).
SOURCE : FAKTA ( FORUM ANTI KRISTENISASI DAN PEMURTADAN )
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Labels:
Tentang Kristen,
Tentang Yesus
0 comments:
Posting Komentar