Home »
Kisah Muallaf
» Amanda Redmond Berhijab Pascamemeluk Islam
Amanda Redmond Berhijab Pascamemeluk Islam
Written By Em Yahya on Selasa, 02 April 2013 | 10.46
Fiqhislam.com - Beberapa bulan pascamengucapkan dua kalimat syahadat, Amanda Redmond mulai mengenakan jilbab.
"Aku merasa kesulitan menemukan pakaian yang sesuai. Tapi aku mulai merasa nyaman dengan jilbab," kata Amanda seperti dikutip thechronicleherald.com, Ahad (2/12).
Setelah itu, Amanda mencoba berbisnis busana muslim. Baginya, yang menyulitkan Muslimah Kanada dalam hal ini adalah mencari pakaian serba tertutup.
"Aku menginginkan semua perempuan tidak mengalami kesulitan ketika membutuhkan pakaian tertutup," sebut Amanda.
Bisnis online butik muslimah itu kemudian ia beri nama Al-Qamar. Butik itu menawarkan beragam busana dan aksesoris.
Yang menarik, harga yang dibanderol begitu terjangkau dan pelanggan tidak hanya Kanada saja, tapi merambah hingga Sri Langka. "Aku tidak begitu khawatir soal pembajakan. Yang penting fokus," kata dia.
Setelah mapan, Amanda berencana memperkuat jaringan bisnisnya di wilayah tempat ia tinggal. Namun, ia mengakui rencananya tidak mudah. "Ini akan memakan waktu, tapi aku sabar," selorohnya.
Semua Ajaran Al-Quran Masuk Akal
Tiga tahun lalu, Amanda Redmond terjebak di Bandara New York, Amerika Serikat, semalaman. Di bandara itulah, Amanda menemukan Islam.
Saat itu, untuk mengisi waktu, ia membaca Alquran. Sedari awal Amanda memang tertarik mempelajari Islam. "Ketika Anda merasa ada sesuatu yang benar, dan Anda tidak melakukannya, Anda akan berpikir tentang hal ini sepanjang waktu," kata dia seperti dikutip thechronicleherald.com, Ahad (2/12).
Menurut dia, pada masa itu, ada semacam rasa marah berkecamuk dalam dirinya. "Nilai-nilai yang diajarkan dan tertulis dalam Alquran semua masuk akal bagiku," cetus Amanda
"Saya," lanjut Redmond, "selalu memiliki minat sekilas, dan saya pikir perlu mempelajari lebih dalam tentang Islam. Ketika itu semakin masuk akal bagiku," tutur dia. [yy/republika/foto republika.co.id]
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Labels:
Kisah Muallaf
0 comments:
Posting Komentar