Home »
Sejarah Islam
» Damaskus, Kota Paling Dermawan di Dunia
Damaskus, Kota Paling Dermawan di Dunia
Written By Em Yahya on Kamis, 04 April 2013 | 15.28
Fiqhislam.com - Dalam rangkaian waktu sejarah Islam, ada sebuah kota yang terkenal penuh penduduk dermawan di dalamnya. Kota itu adalah Damaskus, Suriah.
Catatan-catatan mengenai itu tertera pada banyak laporan sejarawan Timur Tengah. Misalnya Ibnu Battuta (1304-1368), begitu kagum saat menginjakkan kakinya di Damaskus. Lembaga-lembaga amal berderet tak terhitung.
Seperti dikutip dari buku "Menyusuri Kota Jejak Kekayaan Islam", saking banyaknya lembaga amal yang berdiri di kota itu, sampai-sampai Ibnu Battuta merasa sulit untuk menghitungnya. Hebatnya, orang-orang yang tak mampu menunaikan ibadah haji, akan dibiayai oleh lembaga amal yang ada. Masyarakat Damaskus berlomba-lomba mewakafkan tanahnya untuk sekolah, rumah sakit, dan masjid.
Seorang sejarawan lain, Bianquis mencatat warga Damaskus begitu terbuka bagi orang-orang asing yang datang. Pengungsi-pengungsi Andalusia dari Spanyol yang terusir ketika pasukan perang salib menguasai Spanyol di abad ke-12 mendapat sambutan hangat di Damaskus.
Seabad kemudian, Damaskus juga menjadi tempat berlabuh warga Irak dan Iran ketika bangsa Mongol meghancurkan tanah kelahiran mereka. Dan, di abad 16 lagi-lagi Damaskus menjadi tempat perlindungan pengungsi dari Spanyol baik muslim maupun yahudi yang mencari perlindungan.
Ironis, kini Suriah di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad, penerus dinasti al-Assad menuai konflik dari masyarakatnya. Pemberontak yang menginginkan perubahan di negara mediterania ini dibalas tangan besi al-Assad. Tekanan dari negara-negara dunia pun ditanggapi dengan ancaman bom kimia oleh al-Assad.
Bagaimanapun, Damaskus di masa-masa awal keislaman memberi kita pelajaran soal kemurahan hati. Dengan penuhnya orang-orang dermawan membuat kota tersebut menjadi maju dan populer di mata dunia.
republika.co.id
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Labels:
Sejarah Islam
0 comments:
Posting Komentar