Home » » Sejarah Awal Agama Yahudi (2-Tamat)

Sejarah Awal Agama Yahudi (2-Tamat)

Written By Em Yahya on Rabu, 10 April 2013 | 08.09


Oleh: Prof. DR MM Al A’zami

2. Sejarah Yahudi Setelah Berdirinya Kerajaan

Kekuasaan Saul ( ± 1020 – 1000 S.M.)

Karena adanya pemerintahan bangsa Israel yang hierokratik telah terbukti tidak efektif dalam menentang bangsa Palestina, Nabi Samuel membantu mendirikan sebuah pemerintahan monarki. Saul menjadi orang pertama kali yang memanfaatkannya, naik ke kursi singgasana walaupun kemungkinan ada­nya sikap Samuel yang kurang setuju.37

Kekuasaan David ( ± 1000 – 962 S.M.)

Meskipun disingkirkan dari pemerintahan Saul, David selalu menunjuk­kan kualitas kepemimpinan yang luar biasa, dan ketika Saul jatuh di Gilboa, dia mengumumkan diri sebagai Raja. 38

Kisah Bathsheba sangat penting diceritakan: David pada suatu ketika mengintip seorang perempuan berparas sempurna sedang mandi di bawah siraman sinar rembulan. Setelah melakukan penyelidikan dia tahu bahwa pe­rempuan tersebut adalah Bathsheba, istri Uriah, seorang pegawai Het yang sedang aktif berkhidmat di barisan perang. David diam-diam mengirim hadiah kepadanya dan menjalin cinta dengannya, yang akhirnya membuahkan kc­hamilan. Untuk menghindari skandal yang sudah dekat di mata ini, David me­manggil pulang Uriah dari pertempuran atas permintaan Bathsheba, agar brr­kumpul dengan istrinya. Akan tetapi, karena Uriah lebih senang menghabiskan masa cutinya dengan kawan-kawannya ketimbang langsung berkumpul dengan istrinya, David merencanakan pembunuhannya di medan perang. Begitu ter – laksana, dia segera mengawininya. Bayi yang dilahirkannya tak selamat, tapi kemudian dia melahirkan bayi yang kedua laki-laki, Salomom, dan dia sangat berperan dalam penentuannya sebagai Raja. 39

Kekuasaan Salomon ( ± 962 – 931 S.M.)

Gaya hidup Salomon yang berfoya-foya merupakan suatu perilaku yang berbeda drastis dari gaya hidup ayahnya yang simpel nan sederhana, dan dia, menurut legenda Bibel, tidak puas dengan mengawini gadis-gadisnya pare bangsawan punggawa istana, karena di samping itu dia masih menjejali haram­nya dengan perempuan-perempuan lain. Namun meski begitu, klaim yang dibuat 1 Raja-raja (Kings) 11:3, bahwa dia memiliki 700 orang istri dan 300 orang gundik, barangkali sangat berlebihan.40 Dia membangun sebuah Rumuh Tuhan di Jerusalem di atas skala yang luas,41 dan dipersembahkannya untuk menyembah Yahweh42 yang tunggal. Meski begitu, pada waktu yang sama dia mendirikan tempat-tempat ibadah pagan untuk istri-istrinya yang penyembah berhala yang banyak jumlahnya; “dia sendiri, lebih dari itu, dilaporkan telah terpengaruh dengan istri-istrinya untuk memberikan beberapa tanda hormat kepada tuhan-tuhan mereka, sementara secara esensi dia masih tetap seorang Yahwis.”43

i. Kerajaan-Kerajaan yang Terpecah

Menyusul wafatnya Salomon, kekuasaannya terpecah menjadi dua. Judah dan Israel.

Ketika kerajaan terpecah… imperium ini berakhir. Masa kebesaran po­litisnya kurang dari satu abad, dan imperiumnya lenyap dan tak mungkin kembali. Bangsa (Yahudi), yang sedang dalam keadaan terpecah-pecah dan bagian-bagiannya sering berperang antara satu sama lain, tidak mudah menjadi kekuatan penting lagi.44

a. Raja-Raja Israel

Di sini saya akan menyinggung beberapa raja Israel secara singkat, untuk memberi gambaran kepada pembaca tentang kondisi anarkis, baik politis maupun keagamaan, yang menguasai negara.

1) Yerobeam I, anak laki-laki Salomon (931 – 910 S.M.)

Dia adalah raja Israel pertama setelah terpecahnya kerajaan. Karena orang-orang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan pajak yang diterapkan Salomon, dia berkomplot melawan ayahnya berkat desakan dari pendeta Ahia. Disebabkan karena kutukan mati dari ayahnya sendiri, dia melarikan diri ke Mesir dan mendapatkan suaka politik di sana. Saat wafatnya Salomon, anaknya laki-laki yang lain, Rehobeam, naik takhta, dan dalam hal ini suku-suku sebelah utara memutuskan untuk melepaskan diri dan mendirikan kerajaan Israel yang terpisah, dengan Yerobeam yang lepas dari hidup pengasingan sebagai rajanya yang pertama.45

Menyadari peran sentral agama dalam bangsanya, Yerobeam mengkhawatirkan warga negaranya yang mungkin melakukan perjalanan ke kerajaan Yehuda sebelah selatan untuk berkurban di Yerusalem, di Rumah Tuhan Salomo. Untuk mengikis kekhawatiran ini, dia harus mengalihkan perhatian mereka dari Rumah Tuhan, dan untuk itu dia “menghidupkan kembali altar tradisional di Bethel dekat perbatas­annya sebelah selatan dan Dan di ujung utara, dan mendirikan patung sapi emas di keduanya, sebagaimana yang pernah dilakukan Harun di padang pasir.46

2) Nadab sampai Yehoram (910 – 841 S.M)

Yerobeam diikuti serangkaian raja-raja yang, pada suatu kesempatan, menikmati takhta tapi secara singkat sebelum akhirnya terbunuh. Kedelapan raja-raja pada periode ini mengikuti jalannya Yerobeam, semuanya menunjukkan perilaku yang bergelimang dengan dosa dalam masalah keagamaan dan memalingkan orang-orang dari pemi­kiran satu Tuhan yang benar.47 Ahab (874-853 S.M.) melangkah lebih jauh lagi karena memperkenalkan suku Funisia kepada tuhan Baal sebagai salah satu tuhan*tuhan Israel, untuk memenuhi tuntutan istri­nya.48 Raja terakhir dari periode ini, Yehoram, dibantai bersama-sama dengan seluruh anggota keluarganya dan seluruh nabi-nabi Baal, olch jenderalnya sendiri yang bernama Yehu.49

3) Yehu (841 – 814 S M )

Dengan memimpin.sebuah pemberontakan yang dihasut oleh Nabi Elisya, Yehu mengklaim bahwa Tuhan telah mengangkatnya sebagai raja Israel untuk membersihkan rumah Ahab yang berdosa. Dia mem­bantai seluruh anggota keluarga dari ketiga raja yang sebelumnya yang menyembah Baal, memenggal kepala tujuh puluh orang anak laki-laki Ahab dan menumpuk kepala mereka menjadi dua tumpukan.50 Din kemudian merombak negara menjadi reformasi keagamaan.51

4) Yoahaz sampai Hosea (814 – 724 S.M)

Meskipun telah dilakukan perribaruan-pembaruan oleh Yehu, negan mulai mengalami kemerosotan militer yang mengkhawatirkan, satu catatan kemenangan adalah kemenangan Yoas atas Amazia, yang pada waktu itu adalah raja Yehuda. Yoas (798 – 783 S.M.) menjarah bejana­bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomon, bersama-sama dengan harta-benda kerajaan negara itu.52 Selebihnya, periode ini ditandai dengan serangkaian pembunuhan yang sangat sering dan ketertundukan Israel pada kekuatan Asyur.53 Hosea (732 – 724 S.M.), raja Israel yang terakhir, melakukan suatu upaya yang terburu-buru untuk melepaskan diri dari penindasan Asyur; Salmaneser, penguasa baru Asyur bereaksi dengan menyerbu apa yang masih tersisa dari Israel dan menangkap serta memenjarakan Hosea. Ibu kota Samaria menyerah pada tahun 721 S.M., dan dengan pendeportasian penghuni­penghuninya, berakhirlah kerajaan Utara Israel.54



b. Raja-Raja Yehuda

Seperti halnya Israel, negeri ini juga dicekam dengan anarki dan pemujaan kepada berhala. Sedikit perincian dalam bagian ini akan memberikan suatu kerangka yang penting untuk pasal berikutnya dan pembahasannya tentang pemeliharaan PL.

1) Rehobeam, anak laki-laki Raja Salomon, sampai Abiam (931 – 911 S.M)

Raja pertama Yehuda dan pengganti takhta Salomon, Rehobeam, mempunyai delapan belas orang istri, dua puluh delapan orang anak laki-laki dan enam puluh orang anak perempuan. Para sarjana Bibel melukiskan kondisi agama pada masanya sangat buruk sekali,55 dan PL menyatakan bahwa orang-orang itu:

juga membangun (sendiri-sendiri) tempat-tempat yang tinggi dan patung-patung, dan tempat-tempat ritual perzinaan pagan (groves), di atas setiap bukit,56 dan di bawah setiap pepohonan yang rindang. Di sana juga terdapat kaum laki-laki pelaku sodomi dan bertugas sebagai pelacur sesuai dengan perbuatan-perbuatan jijik dan terkutuk yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang telah diusir Tuhan pada waktu orang Israel memasuki negeri itu.57

Anak laki-lakinya, Abiam, yang berkuasa hanya tiga tahun, mengikuti jejaknya. 58

2) Asa sampai Yosafat (911-848 S.M.)

Asa (911-870 S.M.) dipuji-puji dalam Alkitab karena kesalehannya.

Dia memberantas praktik-praktik penyembahan berhala dan menghidupkan kembali Rumah Tuhan di Yerusalem sebagai pusat ibadah. Diputuskannya bahwa orang-orang kafir diancam hukuman mati. Bahkan Asa memecat neneknya, Maakha…, dari kedudukannya karena telah membuat patung berhala yang cabul yang dihubungkan dengan pemujaan Asyera, dewi kesuburan Funisia.59

Dia mengirimkan harta-benda Rumah Tuhan kepada Benhadad dari Damsyik, untuk membujuknya agar menyerbu Israel dan dengan begitu menghilangkan tekanan pada Yehuda.60 Anak laki-lakinya, Yosafat (870-848 S.M.), melanjutkan pembaruan-pembaruan Asa dan menghancurkan banyak tempat-tempat keramat di bukit-bukit lokal.61

3) Yehoram sampai Ahas (848 – 716 S.M.)

Periode ini, meliputi kekuasaan delapan raja, menyaksikan kemhali nya kondisi penyembahan berhala dan kebejatan moral. Yehoram (848 – 840 S.M.) membangun tempat-tempat tinggi di gunung-gunung Yehuda dan memaksa para penghuni Yerusalem untuk melakukan zina,62 sementara anak laki-lakinya, Ahazia, memasukkan Baal sebagai salah satu tuhannya kerajaan Yehuda.63 Begitu juga Amarin (796 – 781 S.M.) menjadikan tuhan-tuhan Seir sebagai tuhan-tuhannya sendiri dan bersujud di depan mereka.64 Penggantinya, Uzia, menekankan usaha-usahanya dalam mengembangkan kerajaan,65 namun di tangan Ahas (736 – 716 S.M.) Yehuda mengalami kemunduran de­ngan cepat. Ahas “hanyut dalam pemujaan-pemujaan pagan dan menghidupkan kembali adat-istiadat primitif tentang kurban anak kecil66 begitu jauh sampai dia berkurban anak laki-lakinya sendiri sebagai sarana memohon kemurahan Yahweh.67 Akhirnya, sebagai tanda ketertundukan dia pada kekuasaan Asyur, dia terpaksa meng­ganti penyembahan Yahweh di dalam Rumah Tuhan Salomon dengan tuhan-tuhan Asyur.68

4) Hizkia (716 – 587 S.M.)

Menggantikan ayahnya, Ahas, ketika pada usia 25 tahun, dia membuktikan dirinya menjadi seorang penguasa Yehuda yang paling terkemuka dan melakukan pembaruan-pembaruan berikut ini:

Dia menghancurkan ular perunggu buatan Musa, yang selama ini menjadi objek sesembahan di Rumah Tuhan.69

Dia membersihkan tempat-tempat suci negara dari praktik-praktik penyembahan berhala dan menghancurkan tempat-tempat yang digunakan untuk ritual perzinaan.70

5) Manasye sampai Amon (687 – 640 S.M)

Manasye (687-640 S.M.) bereaksi melawan pembaruan-pembaruan yang dilakukan ayahnya dengan mengembalikan lagi altar-altar yang telah dihapuskan ayahnya, membangun altar-altar untuk beribadah kepada Baal dan menyembah dan mengabdi bintang-bintang. Anak laki-lakinya, Amon, melanjutkan praktik-praktik ini.71

6) Yosia (640 – 609 S.M): Taurat ditemukan secara menakjubkan

Yosia menggantikan ayahnya pada usia delapan tahun. Pada tahun kedelapan belas pemerintahannya, imam agung Hilkia menunjukkan kepada Safan, seorang sekretaris negara, sebuah “Buku Hukum” yang ia temukan dari galian di Rumah Tuhan sewaktu direnovasi. Buku ini dibacakan di depan Yosia dan ia menjadi risau betapa praktik-praktik keagamaan pada masanya telah sesat, yang akhirnya mengundang sebuah pertemuan umum di Rumah Tuhan dan membacakan seluruh isi Buku kepada seluruh yang hadir sebelum memulai sebuah program pembaruan yang menyeluruh.72

Rumah Tuhan dibersihkan dari semua altar-altar penyembahan ber­hala dan objek-objek pemujaan, terutama yang berasal dari sesem­bahan bangsa Asyur kepada matahari, rembulan dan bintang-bintang…. Praktik kurban anak pun distop ‘bahwa tak sebrang pun boleh mem­bakar anak laki-lakinya atau anak perempuannya sebagai suatu se­sajian buat Dewa Molokh.’ [2 Raja-raja 23:10] Pendeta-pendeta atau imam-imam yang menyembah berhala semua dibunuh, rumah pagan pelacur-pelacur laki-laki dihancurkan, dan tempat-tempat keramat lokal di luar Yerusalem juga diruntuhkan dan dicemarkan dengan membakar tulang -belulang manusia di tempat-tempat tersebut.73

7) Yoahas sampai Zedekia (609 – 597 S.M.)

Selama periode yang kacau ini Yehuda menghadapi tekanan yang terus meningkat, pertama dari bangsa Mesir dan kemudian bangsa Babel. Yang disebut terakhir ini dipimpin oleh Raja Nebukadnesar, yang memboyong seisi rumah tangga kerajaan Yehuda sebagai tawanan kr Babel dan tidak meninggalkan apa pun kecuali tanah yang sangat mengenaskan.74 Zedekia (598-587 S.M.) yang nama aslinya adalah Matania, raja terakhir Yehuda, adalah diangkat oleh Nebukadnerar sebagai raja boneka; setelah sembilan tahun pengabdian dia secaru bodoh melakukan pemberontakan atas bujukan bangsa Mesir, yang akhirnya mengundang suatu serangan dart Babel.75

ii. Penghancuran Rumah Tuhan yang Pertama (586 S.M.) &
Pengasingan Bibel (586 – 538 S.M.)

Setelah melakukan tekanan pengepungan kota Yerusalem hingga me­nyerah pada bulan Agustus 586 S.M., pasukan tentara Babel menghancurkan pagar-pagar kota dan meruntuhkan Rumah Tuhan.

Barangkali sebanyak lima puluh ribu rakyat Yehuda, termasuk wanita dan anak-anak, diangkut ke Babel dalam dua deportasi yang dilakukan Nebukadnezar. Ini semua, kecuali beberapa pemimpin politik, ditempat­kan di koloni-koloni, di mana mereka diizinkan memiliki rumah sendiri, mengunjungi satu sama lain secara bebas, dan melakukan bisnis.76

iii. Pembangunan Kembali Yerusalem dan Pendirian Rumah Tuhan Kedua (515 S.M.)

Satu generasi setelah Pengasingan, Babel jatuh ke kekuasaan Persia; orang-orang Yahudi diizinkan kembali ke tanah air mereka dan sedikit dari mereka yang menerima tawaran ini. Mereka kemudian mendirikan Rumah Tuhan pada tahun 515 S.M.77 Pada masa Rumah Tuhan kedua inilah Nabi Ezra pertama kali mulai upacara pembacaan Taurat secara publik (± 449 S.M.). la lebih merupakan tokoh agama dari pada tokoh politis, dan -karenanya- telah menjadi pendiri Yudaisme yang legal dan senantiasa sangat berpengaruh dalam pemikiran Yahudi sepanjang abad-abad berikutnya.78

iv. Pemerintahan Helenistik (333 – 168 S.M.) dan Pemeberontakan Makkabi (168 – 135 S.M.)

Dengan penaklukan Iskandar Agung yang gemilang atas Palestina pada tahun 331 S.M., bangsa Yahudi segera berasimilasi ke dalam budaya Helenistik.

Satu aspek yang aneh dari era asimilasi Helenistik ini adalah suatu fakta bahwa seorang imam tinggi, Onias III, yang dipecat oleh otoritas Seleucid, pergi ke Mesir dan mendirikan sebuah rumah tuhan (temple) pembangkang kepada Yahweh di Leontopolis atas nama Heliopolis, yang berdiri di sana selama seratus tahun.79

Antiok IV, Raja Suria, begitu semangat luar biasa dalam menetapkan adat-istiadat dan agama Yunani di daerah penaklukan ini. Karena loyalitas Yahudi yang mencurigakan, pada tahun 168 S.M. dia memerintahkan pendirian altar untuk memuja Zeus di seluruh negeri, khususnya di dalam Rumah Tuhan di Yerusalem. Meski pun akibat takut tentara Suria telah membuahkan ketaatan yang menyeluruh pada perintah ini, Yudas Makabe, seorang serdadu, me­lakukan pemberontakan dan berhasil mengalahkan jenderal jenderalnya Antiok di pertempuran-pertempuran yang silih berganti dalam rentang waktu dari 165­160 S.M. Dia membersihkan Rumah Tuhan dari pengaruh-pengaruh Suria dan mendirikan sebuah dinasti yang bertahan sampai 63 S.M., meski dia sendiri telah terbunuh pada tahun 160 S.M.80

v. Akhir Dinasti Makabe (63 S.M.), Pemerintahan Roma dan Penghancuran Rumah Tuhan Kedua

Dinasti Makabe berakhir dengan penaklukan Roma atas Yerusalem, dan satu abad kemudian, pada tahun 70 M., serdadu Roma menghancurkan Rumah Tuhan yang kedua. “Penghancuran yang kedua telah membuktikan akhir riwayatnya.”81

Inilah beberapa tanggal yang disusun Neusner sebagai dasar pencapaian Yahudi pada abad-abad menyusul runtuhnya Rumah Tuhan yang kedua.82

Tabel tanggal-tanggal

± 80-110
Gamaliel mengepalai sebuah akademi di Yavneh Kanonisasi terakhir Kitab-kitab Suci Ibrani Pengumuman Tata Tertib Sembahyang oleh para rabi

120
Akiba memimpin gerakan rabinis

132-135
Bar Kokhba memimpin perang mesianis melawan Roma Filistin sebelah selatan hancur

± 220
Akademi Babel didirikan di Sura oleh Rabi

± 250
Pakta antara bangsa Yahudi dan Raja Persia, Syapur l:
Bangsa Yahudi harus mengindahkan hukum negara; Bangsa Persia harus mengizinkan bangsa Yahudi untuk memerintuh diri-sendiri, hidup sesuai dengan agama mereka sendiri

± 300
Penutupan Tosefta, kumpulan materi suplemen dalam tafsir dan penjelasan Misynah

± 330
Mazhab Pumbedita yang dipimpin Abbaye, kemudian Raba, meletakkan fondasi Talmud Babel

±400
Talmud dari tanah Israel disempurnakan sebagai komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misynah,khususnya Pertanian, Musim, Perempuan, dan Kerusakan (dibuang: Hal-hal yang Suci dan Penyucian)

±400
Rabi Asi mulai membentuk Talmud Babel, yang baru selesai tahun 600

630-640 Penaklukan Muslim atas Timur Tengah
± 700
Saboraim merampungkan pengeditan terakhir Talmud Babel sebagai sebuah komentar sistematik tentang empat dari enam bagian Misyna (dikecualikan: Pertanian dan Penyucian)

Tabel ini menunjukkan bahwa hilangnya kekuatan politik secara total telah rnemaksa orang-orang Yahudi untuk memulai suatu era aktivitas ke­susastraan, dengan mendirikan berbagai akademi yang mencapai puncaknya pada penghimpunan Misyna, Talmud Yerusalem, dan Talmud Babel. Sebenar­nya yang disebut terakhir ini (Talmud Babel) mendapatkan bentuknya yang final pada masa setelah Islam di Irak (± 700 M.) atau barangkali bahkan sesudahnya lagi (mengingat semua tanggal selain dari penaklukan kaum Muslim adalah perkiraan), dan matang di bawah pengaruh kuat dari fiqih Islam yang sudah mengakar di Irak enam dekade sebelumnya.

3. Kesimpulan

Sejarah-sejarah agama Yahudi tidak mendukung iman pada teks PL, karena kebanyakan para penguasa adalah penyembah berhala yang dengan berbagai macarn cara ingin memalingkan urusan-urusan mereka dari Tuhan. Sayang sekali para leluhur Israel sendiri bukanlah contoh yang baik, melakukan kecurangan dengan sanak keluarga dan famili mereka sendiri. Musa, nabi Israel yang paling besar, harus puas dengan sebuah bangsa yang tak tahu berterima kasih sama sekali kepada Tuhan dan kepadanya: setelah memperlihatkan berbagai mukjizat, berupa wabah, pambelahan air laut, dia hanya meninggalkan selama empat puluh hari saja mereka sudah mendirikan patung anak sapi emas untuk disembah. Perilaku semacam ini mencuatkan keraguan yang serius tentang ketaatan bangsa Yahudi memelihara ajaran-ajaran Musa semasa hidupnya, apalagi pada masa-masa setelahnya. Teks kitab-kitab suci mereka itu sendiri telah hilang lebih dari sekali, dan setiap kalinya berlangsung berabad-abad sementara raja-raja dan punggawanya hanyut dalam pemujaan berhala-berhala. Sekarang mari kita pindahkan perhatian kita, dan mengkaji sejauh mana kitab-­kitab suci ini dipelihara.

Catatan Kaki

37. Ibid., hlm. 434.
38 2 Samuels 2:4.

39. Who’s Who, i:65-6, 93. Di dalam Islam kisah ini mcrupakan kcbohongan yang tak malu
40. Dictionary of the Bible, him. 435.

41. 1 Kings, pasal 5-8

42. Istilah Tuhan dalam bahasa Ibrani

43. Dictionary of the Bible, hlm 410. Islam menolak tuduhan-tuduhan itu.
44. Ibid. hlim 436

45. Who’s Who. i 205

46. Ibid., i: 206.

47. Ibid., i: 63, 107, 291, dan 394. Lihat juga Josephus, Antiq., Bab 8, pasal 12 No. 5 (313).
48. Dictionary of the Bible, him. 16.

49. Who’s Who, i:192.
50. Ibid., i:194-5.
51. Ibid., i:194-5.
52. Who’s Who, i: 215. Dia juga mengunjungi Nabi Elise yang sudah tua setelah kemenangannya, hal yang membuat orang heran apakah Elise mungkin mengampuni pencurian bejana-bejana emas dan perak dari Rumah Tuhan Salomo.

53. Dictionary of the Bible, hlm. 471; Who’s Who, i: 260, 312, dan 345.
54. Who’s Who, i: 159, dengan mengutip 2 Raja-raja 15: 30.

55. Who’s Who, i: 322-23; Dictionary of the Bible, hlm. 840.

56. “Groves” digunakan sebagai tempat-tempat untuk ritual perzinaan pagan, di mana pesta-pora gila-gilaan massal berlangsung dibawah pohon-2 yang ditanam khusus untuk tujuan itu. Lihat Elizaabeth Dilling, The Plot Against Christianity, ND. hlm. 14

57. 1 Raja-raja 14: 23-4.

58. Who’s Who, i: 25; Dictionary of the Bible, hlm. 4.

59. Who’s Who, i: 56.

60. Dictionary of thc Bible, hlm. 59-60.

61. Who’s Who, i: 193.

62. KJV (Alkitab versi King James), 2 Fasal 21: 11 (lihat juga 21: 13). Bagaimanapun juga dalam CEV (Alkitab versi Inggris Kontemporer) referensi tentang zina ini dihapus l.ihat buku 11 hlm 326-7.

63. Dictionary of the Bible, hlm 17
64. 2 Tawarikh 25 : 14

65. Who’s Who, i: 377-8; Dictionary of the Bible, hlm. 1021.
66 Who’s Who, i: 44.

67. Dictionary of the Bible, hlm. 16.
68 Ibid., hlm 16.

69. 2 Raja-raja 18: 4,

70. Dictionary of the Bible. hlm. 382; Who’s Who, i:152; 2 Raja-raja 23:14. (Kitab 2 Raja-raja 23 14 mengisahkan penghapusan penyembahan berhala oleh raja Yosia, dan bukan raja Hizkia – Penterjemah)

71. Dictionary of the Bible. hlm 616. Who’s Who 1 50

72. Who’s Who, i: 243.
73. Ibid., i: 243.

74. Who’s Who, i: l88-190 Lihal juga 2 Raja raja 24

75. Who’s Who, i: 388: Dictionary of the Bible hlm 1054-5

76. Dictionary of the Bible. hal 440. Lihat juga Jacob Neusner, The Way of Torah, Wadsworth Publishing Co , California, edisi ke-4, 1988. hlm, xiii.

77. Neusner. The Way of Torah hlm xiii, xxi.

78. Dictionary of the Bible, hlm 441 Lihat juga Nehemia 8

79. Dictionary of the Bible, hlm 442

80. Dictionary of the Bible, hlm. 603-4.
81. Neusner, The Way of Torah, hlm xiii

82. Ibid. hlm. xxi-xxii , Klaim Neusner bahwa kanonisasi terakhtr Kitab-kitab Suci Ibrani terjadi antara 80-110 M sangat tlidak akurat .Lihat buku uu hlm 282-6

Dinukil dari buku The History of The Qur’anic Text: From Revelation to Compilation

Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Isi Post Dzul Kifayatain

Translate

Topics :
 
Support : emye Blogger Kertahayu | kanahayakoe | Shine_83
Copyright © 2013. Dzul Kifayatain_Tis'ah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger