Yang jadi masalah adalah, ternyata bahwa ada beberapa jenis wahan yang dapat ditularkan, misalnya "WAHAM PARANOID BERSAMA". Misalnya seorang yang memiliki waham atau keyakinan bahwa "Islam adalah agama yang buruk", lalu setiap hari anak-anak nya yang masih kecil diberitahu dan diperingatkan akan hal tersebut, maka setelah dewasa anak-anak tersebut juga akan menderita waham, mereka akan meyakini bahwa "Islam adalah agama yang buruk".
Seorang anak kecil yang selalu diajak berfikir tentang sesuatu yang salah tetapi dianggap benar, maka di dalam perkembangan jiwanya kelak setelah dewasa, si anak tersebut akan meyakini bahwa hal yang salah tersebut adalah sesuatu yang benar.
Dan hasil pengamatan saya, "Kristen" adalah salah satu jenis waham, karena anak kecil yang semula menganggap Yesus juga memiliki tuhan seperti layaknya manusia, tetapi karena selalu di doktrin oleh lingkungan dan keluarganya, bahwa Yesus sebenarnya adalah jelmaan tuhan itu sendiri, walaupun Yesus seringkali berdoa kepada tuhan, maka sianak tersebut kelak akan meyakini bahwa pemikiran tersebut adalah benar.
CONTOH KASUS, "TRUE STORY",
(demi Allah berikut ini adalah true story...)
Seorang Anak yang masih SD, saling berbicara dengan seorang temannya yang beragama kristen. Lalu anak yang beragama Islam bertanya kepada temannya yang Kristen ," Orang kristen itu menyembah Tuhan siapa ?"
Lalu apa jawab teman nya yang Kristen tersebut, yang mungkin disebabkan akalnya yang masih murni dan jujur, dia menjawab tanpa beban, " Ya terkadang menyembah Yesus, terkadang juga menyembah Allah
?"
Saya yang ikutan mendengar percakapan tersebut, sesungguhnya merasa lucu, tetapi bahkan terharu, mudah-mudahan Allah lalu kasihan kepada mereka dan memberinya hidayah. Jawaban tersebut tidak akan begitu bila anak kristen tersebut sudah dewasa. Pasti jawabannya seperti jawaban Theos Anner atau Transformasi Indonesia (Kristen pada umumnya).
Kesimpulan saya adalah bahwa "KRISTEN ADALAH AGAMA WAHAM", "WAHAM BERSAMA", yang dapat ditularkan kedalam jiwa anak-anak, sehingga mereka menjadi kristen yang Full-Blown setelah dewasa, bahkan lebih kristen dari pada pendirinya Paulus.
Catatan :
SEORANG KRISTEN MENYATAKAN BAHWA ANAK MANUSIA (YESUS) BERADA DI SAMPING KANAN "ALLAH", ADALAH BUKAN DALAM ARTI YANG SESUNGGUHNYA BEGITU.....
Tanggapan saya ;
Yang melihat Yesus si anak manusia berdampingan dengan "Bapa" adalah mata wadag seorang manusia....sehingga jangan diartikan macam-macam....kecuali anda bisa membuktikan mata Stefanus yang penuh dengan Roh kudus tersebut juling ataupun terganggu pandangannya....SAMA SEKALI BUKAN DENGAN PENGERTIAN YANG LAIN SESUAI DENGAN KEINGINANMU....
Gangguan mata yang menyebabkan seseorang memandang satu obyek tampak menjadi dua itu disebut "Diplopia", misalnya terjadi pada penderita Glaucoma dsb. Maslahnya apa ada yang dapat membktikan bahwa Stefanus mengalami Diplopia ?. Pasti penjelasan saya nanti suatu saat ditiru oleh umat kristen.
Saran saya untuk umat kristen kalau ingin untuk bisa menjelaskan hal-hal yang rumit di dalam AlKitabnya, silahkan konsultasi dengan Dokter Ahli Jiwa dan Ahli Mata, untuk membuat suatu Argumen , sehingga semuanya menjadi tampak masuk akal.
Maaf bila saya kurang tepat menerangkan masalaha waham, karena pelajaran tersebut sudah lama sekali saya terima, dari mata pelajaran "KEDOKTERAN JIWA", yang diajarkan oleh Prof. Maramis, dan lagian akhirnya saya tidak menjadi Ahli Jiwa.
Penjaga Kitabullah
0 comments:
Posting Komentar