Aksi penangkapan Adebolajo itu terekam oleh kamera dan dipublikasikan oleh sejumlah media Jumat (24/5/2013).
Adebolajo menggorok leher Lee Rigby, 25, pada hari Rabu (24/5/2013) di jalanan kota London sebagai apa apa yang disebutnya sebagai balasan perlakuan tentara Inggris terhadap Muslim.
Saat beraksi, Adebolajo ditemani Michael Adebowale, 22, yang berusaha menyerang polisi yang tiba di tempat kejadian. Keduanya kini dirawat di rumah sakit.
Dilansir AFP, Adebolajo yang berusia 28 tahun itu diketahui berasal dari keturunan pasangan Nigeria. Dilahirkan di London, Adebolajo dibesarkan dalam keluarga penganut ajaran Kristen.
Baru sekitar 10 tahun lalu, sekitar tahun 2003, Adebolajo mulai menganut Islam.
Syaikh Umar Bakri Muhammad, pendiri Al-Muhajirun, organisasi Islam yang dilarang di Inggris berdasarkan undang-undang antiteror, mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa Adebolajo bertindak atas kemauannya sendiri.
“Saya tidak mengajarinya untuk membunuh, juga tidak mencekokinya dengan ajaran penuh dengan kebencian. Tapi sepertinya dia bertindak sendiri,” kata Bakri.
“Ketika seseorang menetap di sebuah negara non-Muslim, itu artinya dia berada dalam pakta perdamaian dengan masyarakatnya, dan kedua belah pihak harus menahan diri dari menyerang satu sama lain,” kata Syaikh Bakri yang diberi cap “Islam radikal” oleh pemerintah Inggris.
Dia menambahkan, Adebolajo memutuskan untuk “melepaskan dirinya dari pakta perdamaian” tersebut.
“Saya menentang cara yang digunakannya dalam membunuh korban [Rigby],” tegas Bakri.
Sementara itu, intelijen Inggris dikecam karena dianggap “kecolongan” dengan terjadinya aksi yang dilakukan oleh Adebolajo itu.
Sejumlah foto yang beredar kemudian menunjukkan, Michael Adebolajo terlihat mengenakan pakaian pria Muslim lengkap dengan peci putih dan sorban di pundak dalam aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok Muslim menentang perang yang dilakoni negara kerajaan itu.*
[Hidayatullah.com/www.globalmuslim.web.id]
0 comments:
Posting Komentar