Hal ini bermula, setelah kelompok Islam di sebuah perguruan tinggi London telah mendebatkan untuk memisahkan tempat duduk di dalam kelas berdasarkan gender, sebuah isu yang dipandang mengkhawatirkan pihak University College London.
“Pihak universitas harus lebih ketat dalam melakukan pemantauan terhadap komunitas Islam,” ujar Johnson.
“Sangat salah melakukan pertemuan terpisah di sebuah pusat pembelajaran yang didanai negara,” jelas Johnson.
Pernyataan Johnson itu datang tak beberapa lama setelah insiden pembunuhan tentara Inggris Lee Rigby oleh dua orang Muslim Rabu lalu.
Walikota London itu juga menekankan bahwa para politisi harus membedakan antara iman Islam dan virus “Islamisme.”
“Ini adalah agenda politik jahat yang mengkampanyekan rasa ketidak puasan di antara minoritas Muslim,” tambah Johnson.(fq/islampos/alarabiya/www.globalmuslim.web.id)
0 comments:
Posting Komentar